Banjir Mengepung Banyak Negara di Eropa Barat, Korban Tewas Lebih Dari 120

- 17 Juli 2021, 07:00 WIB
Pemandangan banjir dari udara di Erftstadt-Blessem, Jerman, Jumat (16/07/2021).
Pemandangan banjir dari udara di Erftstadt-Blessem, Jerman, Jumat (16/07/2021). /Foto: via REUTERS/Rhein-Erft-Kreis/

PORTAL LEBAK - Pejabat Jerman khawatir lebih banyak korban tewas, Jumat 16 Juli 2021, setelah bencana banjir melanda wilayah Eropa barat.

Derasnya air menghancurkan jalan-jalan dan rumah-rumah, menewaskan lebih dari 100 orang dan menyebabkan ratusan lainnya hilang dan kehilangan tempat tinggal.

Komunikasi terputus di banyak daerah dan seluruh komunitas menjadi reruntuhan, setelah sungai yang meluap merendam kota-kota dan desa-desa.

Baca Juga: Gegara Tak Sanggup Bayar Denda PPKM Rp5 Juta, Asep Si Penjual Kopi di Tasikmalaya Ini Pilih Dipenjara

Banjir melanda di negara bagian barat Rhine-Westphalia dan Rhineland-Palatinate serta beberapa bagian dari Belgia dan Belanda.

Kondisi ini terjadi, setelah hujan lebat turun berhari-hari, sedikitnya 103 orang tewas, hanya di Jerman.

Jumlah korban ini, merupakan korban tewas terbesar dalam bencana alam di negara itu dalam kurun hampir 60 tahun terakhir.

Baca Juga: Mastercard Dilarang Karena Lakukan Pelanggaran Soal Penyimpanan Data Pelanggan Sejak 2018

Mereka yang tewas termasuk 12 penghuni panti jompo, yang dikejutkan oleh banjir bandang yang meluap pada malam hari.

Otoritas negara Di Belgia, mengumumkan hari berkabung pada Selasa, para pejabat mengatakan setidaknya ada 20 orang tewas dan 20 lainnya hilang.

Banjir merupakan 'bencana dimensi bersejarah,' kata Armin Laschet, perdana menteri negara bagian North Rhine-Westphalia di Jerman.

Baca Juga: Mobil Dinas Jadi Mobil Pengangkut Jenazah, Pemkot Tangerang Siagakan Layanannya

Armin juga merupakan kandidat dari partai CDU yang berkuasa, untuk menggantikan Kanselir Jerman Angela Merkel, yang mundur setelah pemilihan pada bulan September 2020.

Kehancuran banjir, yang oleh para ahli meteorologi dikaitkan dengan perubahan iklim yang didorong oleh perubahan aliran udara jet.

Perubahan iklim ini telah membawa air ke daratan yang pernah direklamasi dari laut, hal ini dapat mengguncang politik, yang sampai saat ini tidak banyak membahas iklim.

Baca Juga: Viral di Medsos Anggota DPRD NTB Cekcok dengan Petugas PPKM di Mataram, Ini Sebabnya!

"Ini adalah kepastian yang menyedihkan bahwa peristiwa ekstrem seperti itu akan menentukan kehidupan kita sehari-hari lebih dan lebih sering di masa depan," ungkap Laschet, terkait upaya memerangi pemanasan global.

Merkel lantas menggelar konferensi video bersama Laschet, yang memberi tahu dia tentang upaya pencarian dan penyelamatan.

Seorang juru bicara pemerintah Jerman menambahkan, kanselir berencana untuk mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak banjir.

Baca Juga: Maradona Dihormati di Meksiko, Dikenang Melalui Pendirian Gereja Maradonian

Penyiar radio publik Jerman ARD menyatakan Merkel akan mengunjungi Schuld, salah satu kota yang terkena dampak paling parah, pada hari Minggu.

Ketika para pejabat menilai kerusakan, kehancuran tampaknya telah melebihi yang disebabkan oleh bencana banjir di Jerman timur hampir 20 tahun yang lalu.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah