PORTAL LEBAK - Kudeta militer di Sudan sudah berlangsung selama sepekan sejak 25 Oktober 2021. Krisis politik dimulai dengan penangkapan Perdana Menteri Abdalla Hamdok serta membubarkan kabinet pemerintahan.
Merespon aksi kudeta tersebut banyak masyarakat Sudan melakukan demonstrasi besar-besaran memprotes tindakan yang dilakukan oleh militer Sudan.
Dalam aksi protes pengambil-alihan kekuasaan oleh militer tersebut masyarakat sipil banyak yang menjadi korban, bahkan dikabarkan mengakibatkan korban meninggal dunia.
Baca Juga: Pasca Kudeta Militer di Sudan Akses Internet Masih Terputus, Kapan Shutdown Berakhir?
Dilansir PortalLebak.com dari Radio Dabanga Sudan, menurut Perhimpunan Dokter di Sudan, hingga hari Minggu, 31 Oktober 2021, korban tewas tercatat sudah ada 12 jiwa dan ratusan orang mengalami luka.
Ikatan Dokter Sudan mengatakan tiga demonstran tewas oleh tembakan tentara yang berjaga mengamankan protes masyarakat di kota Khartoum, ibu kota Sudan.
Salah satu korban bernama Jamal Abdelnasir berumur 22 tahun meninggal seketika dengan luka tembak di bagian kepala saat berunjuk rasa.
Baca Juga: Tesla Jadi Perusahaan Tercepat Kedua Dalam Sejarah yang Berhasil Capai Valuasi Triliunan Dolar
Sementara korban luka-luka saat ini dilaporkan mencapai 165 orang yang tersebar di kota Khartoum, El Gedaref, Kassala, dan Omdurman.