Protes Kudeta Militer di Sudan Tercatat 12 Orang Meninggal, Saksi Mata Sebut Tentara Pakai Senjata Berat

- 1 November 2021, 23:08 WIB
aksi unjuk rasa masyarakat Sudan yang memprotes kudeta militer terhadap pemerintahan sipil era Perdana Menteri Abdalla Hamdok
aksi unjuk rasa masyarakat Sudan yang memprotes kudeta militer terhadap pemerintahan sipil era Perdana Menteri Abdalla Hamdok /Foto: Twitter/ @MendyAhbizzy/

Ditambahkan oleh data pihak Rumah Sakit East Nile di Khartoum utara, tercatat dari 105 korban, ada 6 orang masih kondisi kritis.

Dari keenam korban kritis tersebut, tiga orang harus mengalami kelumpuhan, dan tiga lainnya masih ditangani dengan luka pada anggota badan setelah ditembak.

Baca Juga: Amnesty Interasional: 'AS/Inggris Lepaskan dakwaan, hentikan ekstradisi dan bebaskan Julian Assange'

Namun di pihak lain, Polisi membantah data yang disebutkan Komite Dokter Sudan tersebut, khususnya korban meninggal akibat tertembak.

Pihak kepolisian Sudan menyebut hanya menggunakan gas air mata dalam membubarkan demonstran karena telah menyerang polisi dan merusak bangunan penting.

Namun polisi menyangkal bahwa mereka tidak menggunakan peluru tajam dalam membubarkan massa, dan malah merilis bahwa ada anggota polisi yang terkena peluru tajam.

Baca Juga: Laporan Bank Dunia Menyebut Pemerintah Mesir Menutupi Jumlah Kematian Akibat Covid-19

Seperti medan perang, stabilitas negara di Sudan belum kondusif hingga saat ini. Saksi mata mengatakan pasukan militer bahkan sampai menggunakan senjata berat untuk menangani protes masyarakat.***

Halaman:

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Dabanga Sudan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah