Pada bulan Oktober 2021, Angkatan Laut berhasil menguji motor roket pendorong yang akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan peluncur pembawa senjata hipersonik ke atas/orbit.
Senjata hipersonik bergerak di atmosfer atas, dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 kilometer (3.853 mil) per jam.
Baca Juga: Jaringan Bandar Narkoba Aceh Ditangkap, 224,4 kg Ganja Disita Polisi
Kendall mencatat bahwa sementara militer AS telah memfokuskan dana pada Irak dan Afghanistan.
Sehingga mereka telah mengalihkan perhatiannya dalam hal senjata hipersonik.
"Ini tidak berarti kami tidak melakukan apa-apa, tetapi kami belum melakukan cukup banyak," katanya.
Ketika Pentagon memasuki siklus anggaran tahunan 2023, Kendall berharap mendapat dana baru setelah sistem pertahanan militer lama tidak dipakai lagi.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 30 Desember 2021: Dokter Larang Andin Bertemu Reyna, Ada Apa Ini
Karena sistem lama tersebut mahal dalam perawatannya dan dana itu digunakan untuk membuat sistem militer baru, termasuk program pengembangan hipersonik.
“Saya suka A-10. C-130 adalah pesawat hebat yang sangat mampu dan sangat efektif untuk banyak misi. MQ-9 sangat efektif untuk kontraterorisme dan sebagainya," ujar Kendall.