"Peralatan militer tersebut masih berguna, tapi tidak satu pun dari hal-hal ini yang dapat menakut-nakuti China," papar Kendall.
Baca Juga: Ini 5 Game Virtual Reality Terbaik yang Dirilis Mulai Desember Untuk PlayStation VR
Dia merujuk pada pesawat tempur berusia lebih dari 40 tahun, pesawat untuk membawa kargo, dan drone yang banyak digunakan.
Kontraktor pertahanan AS berharap depat memanfaatkan peralihan ke senjata hipersonik tidak hanya dengan membangunnya, tetapi juga dengan mengembangkan mekanisme deteksi dan kekalahan baru.
Pembuat senjata Lockheed Martin Corp, Northrop Grumman Corp dan Raytheon Technologies Corp, seluruhnya telah menggembar-gemborkan program senjata hipersonik mereka kepada investor.
Baca Juga: Berikut Kronologi Oknum Mantan Kades Dugaan Korupsi Dana BLT Rp92 Juta di Lebak Ini Dibekuk Polisi
Pasalnya, perusahaan fokus di dunia bergeser ke perlombaan senjata baru untuk kelas senjata yang baru muncul.
Namun, Pentagon ingin kontraktor pertahanan memangkas biaya akhir pembuatan senjata hipersonik.
Kepala penelitian dan pengembangan militer AS menilai, generasi berikutnya dari rudal super cepat yang sedang dikembangkan, menelan biaya puluhan juta per unit.***