Hong Kong Izinkan Toko Hewan Peliharaan Hamster Kembali Berbisnis Usai Covid Dimusnahkan

- 30 Januari 2022, 13:00 WIB
Petugas dengan pakaian pelindung bekerja di dalam toko hewan peliharaan yang tutup di distrik Mong Kok setelah pemusnahan hamster diperintahkan untuk mengekang wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Hong Kong, Cina, 19 Januari 2022.
Petugas dengan pakaian pelindung bekerja di dalam toko hewan peliharaan yang tutup di distrik Mong Kok setelah pemusnahan hamster diperintahkan untuk mengekang wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Hong Kong, Cina, 19 Januari 2022. /Foto: REUTERS/LAM YIK/

PORTAL LEBAK - Lusinan toko hewan peliharaan yang menjual hamster, di Hong Kong, dapat melanjutkan bisnisnya mulai, Minggu, 30 Januari 2022.

Pemerintah Hong Kong menyatakan hal ini, setelah pekan lalu menutup toko dan memusnahkan ribuan Hamster, karena takut penyebaran virus corona melalui Hamster.

Pihak berwenang membuat marah pecinta hewan peliharaan, setelah ada perintah memusnahkan lebih dari 2.200 hamster.

Baca Juga: Peternak di Lebak Dapat Bantuan Hewan Ternak dari DPR dan BPTP, Bupati: Rawat dan Manfaatkan Sebaik-baiknya

Ini setelah melacak wabah dari seorang pekerja di sebuah toko tempat 11 hamster dinyatakan positif Covid-19.

Hamster impor dari Belanda itu masuk ke wilayah Cina dan disebut-sebut sebagai sumber virus corona, sehingga semua impor hamster tetap dilarang.

Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi kota Hong Kong mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam, bahwa mereka mengumpulkan 1.134 sampel dari hewan selain hamster termasuk kelinci dan chinchilla, yang semuanya negatif.

Baca Juga: Damkar DKI Jakarta Evakuasi Burung Hantu, Netizen Malah Ingin Beli Hewan Eksotis Itu

Lima toko, dilansir PortalLebak.com dari Reuters, termasuk toko hewan peliharaan "Little Boss", yang memulai wabah, tetap tutup karena belum "lulus tes virus," kata pemerintah.

"Semua toko hewan peliharaan terkait lainnya di sisi lain telah didesinfeksi dan dibersihkan secara menyeluruh dan swab lingkungan yang dikumpulkan dari toko-toko ini semuanya telah lulus uji virus Covid-19," tambahnya.

Pemerintah Hong Kong mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan memberikan kompensasi kepada toko hewan peliharaan yang memperdagangkan hamster.

Baca Juga: Kim Chaehyun dan Seo Youngeun 'Kep1er' Dites dan Positif Covid 19

Kompensasi tersebut ditawarkan pemerintah Hong Kong melalui pembayaran satu kali hingga HK$30.000 (US$3.850) atau Rp55,3 juta.

Orang-orang beberapa minggu terakhir membeli hamster - hewan peliharaan apartemen yang populer di kota yang padat.

Selanjutnya mereka diperintahkan menyerahkan Hamster untuk pengujian dan apa yang pemerintah gambarkan sebagai "pengiriman yang manusiawi".

Baca Juga: Raker Relawan MPB Kedua, Kiprah Lima Tahun Membantu Masyarakat Miskin di Bogor

Ribuan orang menawarkan untuk mengadopsi hamster yang tidak diinginkan di tengah protes publik terhadap pemerintah dan penasihat pandeminya, yang oleh pihak berwenang disebut tidak rasional.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, mengatakan para peneliti Hong Kong telah menemukan bukti bahwa hamster peliharaan dapat menyebarkan Covid-19 dan menghubungkan hewan itu dengan infeksi manusia di kota.

Namun, korban ekonomi dan psikologis dari pendekatan garis keras Hong Kong untuk mengekang virus meningkat dengan cepat.

Baca Juga: Coba Kode Redeem Genshin Impact 30 Januari 2022 Terbaru, Segera Klaim Hadiahnya

Beberapa penduduk, menilai langkah-langkah itu menjadi lebih kejam daripada yang pertama kali diberlakukan saat Covid-19 pertama kali menjangkit, pada tahun 2020.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah