Baca Juga: Permintaan Pesawat Kargo Tinggi, Embraer Luncurkan Program 'Konversi Kargo E-Jet'
"Moskow telah menindak perusahaan teknologi, termasuk Twitter, yang mengatakan itu dibatasi di negara itu, selama invasi ke Ukraina, yang disebutnya "operasi khusus." paparnya lagi.
Banyak platform media sosial utama telah mengumumkan pembatasan konten baru seputar konflik, termasuk memblokir media pemerintah Rusia RT dan Sputnik di Eropa.
Pasalnya pemerintah Rusia dan Sputnik ditengarai telah menunjukkan penyimpangan dalam beberapa kebijakan mereka selama perang.
Baca Juga: Cek Fakta: Seorang Perempuan Mengaku Dipaksa Tanda Tangan agar Ibunya 'Dicovidkan'
Email juga menunjukkan bahwa Meta akan mengizinkan pujian dari batalion sayap kanan Azov, yang biasanya dilarang, dalam perubahan yang pertama kali dilaporkan oleh The Intercept.
Juru bicara Meta Joe Osborne sebelumnya mengatakan perusahaan itu "untuk saat ini, membuat pengecualian sempit".
Pengecualian untuk memuji Resimen Azov secara ketat dalam konteks membela Ukraina, atau dalam peran mereka sebagai bagian dari Garda Nasional Ukraina."***