Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy Tantang Pasukan Rusia, Meski Dibombardir Pasukannya Bertahan Dekat Kyiv

- 12 Maret 2022, 14:00 WIB
Anggota pasukan Ukraina duduk di atas kendaraan militer di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di wilayah Vyshgorod dekat Kyiv, Ukraina 10 Maret 2022.
Anggota pasukan Ukraina duduk di atas kendaraan militer di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di wilayah Vyshgorod dekat Kyiv, Ukraina 10 Maret 2022. /Foto: REUTERS/SERHII NUZHNENKO/

PORTAL LEBAK - Presiden Volodymyr Zelenskiy menyatakan Ukraina berada pada "titik balik strategis" dalam perang saat diinvasi pasukan Rusia.

Pasalnya meski pasukan Rusia membombardir kota-kota di seluruh negeri dan berkumpul kembali untuk serangan ibu kota Kyiv, terlihat perlawanan pasukan Ukraina.

Hal ini terungkap dari citra gambar satelit yang menunjukkan pasukan Ukraina menembakkan artileri saat pasukan Rusia mendekat di ibukota Kyiv.

Baca Juga: Warga Singapura yang Coba Bergabung dengan Tentara Ukraina Perang Lawan Militer Rusia akan Dipenjara

Gubernur wilayah Kharkiv, di perbatasan Rusia, menyatakan sebuah rumah sakit jiwa telah diserang, dan walikota kota Kharkiv ungkap 50 sekolah di sana dihancurkan.

Rusia juga melakukan serangan udara lebih dalam ke Ukraina barat, jauh dari medan perang di utara, timur dan selatan tempat pertempuran darat berkecamuk.

Di kota selatan Mariupol yang terkepung, dewan kota mengatakan sedikitnya 1.582 warga sipil tewas akibat penembakan Rusia.

Baca Juga: Eropa Timur Terdesak, Para Pengungsi Ukraina Terus Berdatangan Lari dari invasi Rusia ke Ukraina

Selain itu terdapat juga blokade 12 hari yang menyebabkan ratusan ribu orang terperangkap tanpa makanan, air, panas atau listrik.

Kementerian pertahanan Rusia menjelaskan pelabuhan Laut Hitam sekarang benar-benar dikepung dan pejabat Ukraina menuduh Rusia sengaja mencegah warga sipil keluar dan konvoi kemanusiaan masuk.

Upaya baru untuk mengevakuasi warga sipil di sepanjang koridor kemanusiaan dari Mariupol tampaknya telah gagal, dengan Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan penembakan Rusia mencegah mereka pergi.

Baca Juga: Polda Jawa Barat: Para Korban Crazy Rich Bandung Doni Salmanan, Silahkan Lapor dan Akan Diakomodasi

"Situasinya kritis," kata penasihat kementerian dalam negeri Ukraina Vadym Denysenko, dikutip PortalLebak.com dari Reuters.

Sementara itu, negara-negara Barat mengambil lebih banyak langkah ekonomi untuk mencoba memaksa Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri serangannya.

Presiden Joe Biden, yang minggu ini melarang impor minyak Rusia dari AS, mengatakan negara-negara industri G7 akan mencabut status perdagangan "negara yang paling disukai" Rusia.

Baca Juga: Bupati Lebak Banten Beri Dana Bantuan Bagi Korban Banjir Bandang Tahun 2020

Biden juga mengumumkan larangan AS atas impor makanan laut, alkohol, dan berlian asal negara Rusia.

Washington selanjutnya memberikan sanksi kepada lebih banyak oligarki dan elit, termasuk anggota dewan bank Rusia, di samping selusin anggota parlemen.

Para pemimpin Uni Eropa menegaskan mereka siap untuk menjatuhkan sanksi yang lebih keras kepada Rusia dan mungkin memberi Ukraina lebih banyak dana untuk persenjataan.

Baca Juga: Idola KPop T.O.P BIGBANG Akui Pernah Lakukan Percobaan Bunuh Diri dan Alami Masalah Mental

Namun mereka menolak permintaan Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut.

Pada pertemuan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Putin mengatakan ada "perubahan positif tertentu" dalam pembicaraan dengan Kyiv, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Serangan Rusia di minggu ketiga, diungkapkan Zelenskiy, telah mengumpulkan rakyatnya dengan serangkaian alamat dari Kyiv, mengatakan Ukraina telah "telah mencapai titik balik strategis".

Baca Juga: Hadir di Dies Natalis ke-46 UNS, Presiden Jokowi: UNS Harus Lincah dan Terus Berkembang

"Tidak mungkin untuk mengatakan berapa hari kita masih punya (di depan kita) untuk membebaskan tanah Ukraina. Tapi kita bisa mengatakan kita akan melakukannya," katanya.

"Kami sudah bergerak menuju tujuan kami, kemenangan kami," tambah Zelenskiy.

Pasukan utama Rusia telah terhenti di utara Kyiv, setelah gagal dalam apa yang dikatakan analis Barat sebagai rencana awal untuk serangan kilat.

Tetapi gambar yang diambil pada hari Jumat dan dirilis oleh perusahaan satelit swasta AS Maxar menunjukkan pasukan Rusia terus dikerahkan lebih dekat ke Kyiv dan menembakkan artileri ke daerah pemukiman, menurut analisis perusahaan.

Baca Juga: Warga Tohoku Peringati 11 Tahun Gempa Bumi dan Tsunami dengan Berdoa Bersama Pukul 2.46 Siang

Beberapa rumah dan bangunan terbakar dan kerusakan meluas terlihat di seluruh kota Moschun, barat laut Kyiv, kata Maxar. Reuters tidak dapat memverifikasi gambar secara independen.

Namun, pasukan darat Rusia masih membuat kemajuan terbatas, terhambat oleh masalah logistik dan perlawanan Ukraina, katanya dalam pembaruan intelijennya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah