Setelah berjam-jam dioperasi, Rushdie menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara pada Jumat malam, menurut agennya, Andrew Wylie.
Novelis itu kemungkinan akan kehilangan matanya dan mengalami kerusakan saraf di lengannya dan luka di hatinya, kata Wylie dalam sebuah email.
Baca Juga: Balai Lelang Christie's Jual Buku 'Harry Potter' Edisi Pertama yang Langka
Wylie tidak menanggapi pesan dari Reuters yang meminta pembaruan tentang kondisi Rushdie pada hari Sabtu.
Penusukan itu dikecam oleh penulis dan politisi di seluruh dunia sebagai serangan terhadap kebebasan berekspresi.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memuji "cita-cita universal" yang diwujudkan oleh Rushdie dan karyanya.
Baca Juga: Manchester City Hancurkan Bournemouth, Makin Melaju Cepat di Awal Liga Premier Inggris
"Kebenaran. Keberanian. Ketahanan. Kemampuan untuk berbagi ide tanpa rasa takut," kata Biden. "Ini adalah blok bangunan dari setiap masyarakat yang bebas dan terbuka."
Baik otoritas lokal maupun federal tidak memberikan rincian tambahan tentang penyelidikan pada hari Sabtu.
Polisi mengatakan pada hari Jumat, bahwa saat ini mereka belum menetapkan motif serangan itu.