PORTAL LEBAK - Beberapa waktu terakhir, mencuat dan beredar protes dari beberapa kalangan yang menuding Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghilangkan jejak tokoh pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syech Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.
Meluruskan tudingan yang dimaksud kalangan tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menegaskan buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tidak pernah diterbitkan secara resmi.
"Dokumen tidak resmi yang sengaja diedarkan di masyarakat oleh kalangan tertentu merupakan salinan lunak (softcopy) naskah yang masih perlu penyempurnaan. Naskah tersebut tidak pernah kami cetak dan edarkan kepada masyarakat,” ungkap Hilmar.
Baca Juga: Netizen Salah Fokus: Tim Pemadam Kebakaran Selamatkan Kucing, Ternyata Pemiliknya Cantik
Baca Juga: Pemerintah Perpanjang dan Perluas Pemberlakuan PPKM Mikro Hingga 3 Mei 2021
Hilmar menjelaskan hal yang Lebih penting, naskah buku tersebut disusun pada tahun 2017, sebelum periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.
"Selama periode kepemimpinan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, kegiatan penyempurnaan belum dilakukan dan belum ada rencana penerbitan naskah tersebut (buku sejarah-Red),” pungkas Hilmar.
Kemendikbud tetap menegaskan keterlibatan publik menjadi faktor penting yang akan selalu dijaga oleh segenap unsur di lingkungan Kemendikbud.