Baca Juga: Hyundai Motor Akuisisi 80 Persen Saham Boston Dynamics untuk Pengembangan Robot Pintar
Tinjauan penegakan hukum awal terhadap akun media sosial Matar menunjukkan bahwa dia bersimpati pada ekstremisme Syiah dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, meskipun tidak ada hubungan pasti yang ditemukan, menurut NBC New York.
IRGC adalah faksi kuat yang mengendalikan kerajaan bisnis serta pasukan elit bersenjata dan intelijen yang dituduh Washington melakukan kampanye ekstremis global.
"Kami masih dalam tahap awal dan, terus terang, dalam kasus seperti ini, saya pikir hal yang penting untuk diingat adalah orang harus tetap berpikiran terbuka. Mereka perlu untuk melihat semuanya. Mereka tidak bisa hanya berasumsi sesuatu terjadi karena mengapa mereka berpikir sesuatu terjadi." ujar pengacara Matar, Barone.
Baca Juga: Rangkuman Pengakuan Irjen Pol. Ferdy Sambo Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sidang pendahuluan dalam kasus ini dijadwalkan pada hari Jumat pekan depan.
Matar lahir di California dan baru-baru ini pindah ke New Jersey, kata laporan NBC New York, menambahkan bahwa dia memiliki SIM palsu.
Dia ditangkap di tempat kejadian oleh seorang polisi negara bagian setelah digulingkan ke tanah oleh penonton.
Saksi mata mengatakan dia tidak berbicara saat dia menyerang penulis. Rushdie ditikam 10 kali, kata jaksa selama dakwaan Matar, menurut New York Times.
Baca Juga: Walt Disney Company Jadi Raksasa Layanan Nonton Streaming, Salip Netflix Dari Segi Jumlah Pengguna