Setelah pasukan Rusia menguasai Krimea, yang memiliki mayoritas etnis Rusia dan dipindahkan ke Ukraina pada masa Soviet, pada 27 Februari 2014, sebuah referendum untuk bergabung dengan Rusia diadakan pada 16 Maret.
Para pemimpin Krimea mendeklarasikan 97 persen suara untuk memisahkan diri dari Ukraina.
Baca Juga: Temui Kecoa Cyborg Asal Jepang, Dia Bisa Mendeteksi Korban Terjebak di Daerah Bencana Gempa Bumi
Rusia secara resmi menambahkan Krimea ke wilayahnya pada 21 Maret. Kyiv dan Barat mengatakan referendum itu melanggar konstitusi Ukraina dan hukum internasional.
"Mulai minggu depan, Rusia akan menganggap wilayah Ukraina ini sebagai bagian dari Rusia, dan mereka akan mengklaim setiap upaya Ukraina untuk merebut kembali wilayah kedaulatan mereka sendiri sebagai 'invasi Rusia'," kata Cleverly dari Inggris.***