Warga Iran Terus Unjuk Rasa Atas Kematian Mahsa Amini, Padahal Jumlah Korban Jiwa Akibat Aksi Meningkat

- 13 Oktober 2022, 10:10 WIB
Sebuah sepeda motor polisi terbakar saat protes atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh "polisi moral" republik Islam, di Teheran, Iran 19 September 2022.
Sebuah sepeda motor polisi terbakar saat protes atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh "polisi moral" republik Islam, di Teheran, Iran 19 September 2022. /Foto: via REUTERS/WANA NEWS AGENCY/

Kematian Mahsa Amini telah mengejutkan, membawa warga Iran ke jalan-jalan, dengan pengunjuk rasa mengekspresikan kemarahan pada polisi moralitas yang dinilai kejam.

PORTAL LEBAK - Rakyat Iran terus melakukan protes anti-pemerintah pada hari Rabu 12 Oktober 2022, meskipun tindakan keras negara semakin mematikan.

Laporan media sosial menunjukkan, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menolak unjuk rasa itu dan menilainya sebagai "kerusuhan yang tersebar" direncanakan musuh-musuh Iran.

Unjuk rasa dipicu oleh kematian Mahsa Amini, yang berusia 22 tahun saat berada dalam tahanan polisi moral Iran pada 16 September 2022.

Baca Juga: Unjuk Rasa di Iran Terkait Kematian Mahsa Amini, Tetap Berlangsung Meski Ada Tindakan Keras Dari Aparat

Unjuk rasa ini telah berubah menjadi salah satu tantangan paling berat bagi kepemimpinan ulama sejak revolusi 1979.

Sebuah unggahan video menunjukkan sedikitnya 100 orang memblokir jalan di Teheran tengah, berteriak "dengan meriam, tank atau petasan, para mullah harus tersesat".

Video lain, dikutip PortalLebak.com dari Reuters, menunjukkan puluhan polisi anti huru hara dikerahkan di jalan Teheran di mana api berkobar.

Baca Juga: Tabrakan Kereta versus Eskavator di Iran, Sedikitnya 18 Penumpang Tewas

Gas air mata ditembakkan selama protes di luar asosiasi pengacara di Teheran, di mana demonstran yang tampaknya berjumlah puluhan meneriakkan "perempuan, kehidupan, kebebasan".

Sejauh ini, Reuters tidak dapat memverifikasi video secara independen.

Di kota barat laut Bukan, pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa, melukai 11 orang, kelompok hak asasi manusia Hengaw juga melaporkan penembakan ada di kota Kermanshah.

Di Sanandaj, kota utama di provinsi Kurdistan, seorang pengunjuk rasa menyatakan tembakan juga dilepaskan.

Baca Juga: Rangkuman Sinetron Ikatan Cinta 12 Oktober 2022, Villa Kebakaran Elsa Duga Korban Meninggal Adalah Sienna

"Beberapa demonstran terluka. Polisi anti huru hara ada di mana-mana," kata mereka kepada Reuters.

Kepala polisi Iran Hossein Ashtari mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa orang-orang yang terkait dengan kelompok oposisi di luar negeri menyamar sebagai polisi dan menembak ke arah kerumunan.

Dia tidak merinci kapan atau di mana, tetapi mengatakan beberapa dari mereka telah ditangkap.

Baca Juga: Mohamed Salah Pecahkan Rekor Hat-trick Tercepat di Liga Champions, Bantu Liverpool Hancurkan Rangers 7-1

Sementara pengamat tidak percaya protes itu hampir menggulingkan pemerintah - sebelumnya pihak berwenang menahan unjuk rasa yang terjadi pada enam bulan pada tahun 2009.

Saat itu gejolak di Iran dipicu pemilihan umum yang disengketakan - sama seperti kerusuhan yang hampir empat minggu terjadi menegaskan frustrasi yang terpendam rakyat atas kebebasan dan hak.

Kematian Amini mengejutkan, membawa warga Iran ke jalan-jalan, dengan pengunjuk rasa mengekspresikan kemarahan pada polisi moralitas yang dinilai kejam.

Baca Juga: Ferdy Sambo Merekayasa Tembak Menembak di Pembunuhan Brigadir J, Pengacara: Tujuannya Melindungi Bharada E

Para pengunjuk rasa juga mengatakan bahwa korban selanjutnya bisa saja ibu, saudara perempuan atau anak perempuan siapa pun.

Organisasi Hak Asasi Manusia Iran di Norwegia menyatakan jumlah korban tewas sipil selama kerusuhan meningkat menjadi setidaknya 201, termasuk 23 anak di bawah umur.

Laporan sebelumnya, pada 8 Oktober 2022, menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 185 orang.

Baca Juga: Detik-detik Rumah Hanyut Diterjang Arus Banjir di Bogor, Video Viral Tersebar

Pihak berwenang mengatakan sekitar 20 anggota pasukan keamanan telah tewas. Iran menuduh musuh-musuhnya, termasuk Amerika Serikat, mengobarkan kerusuhan.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x