Baca Juga: Bertemu Perdana Menteri Malaysia, Presiden Jokowi Tekankan Perlindungan Pekerja Migran
Hal ini penting, karena isu perempuan merupakan agenda internasional yang harus digarap bersama.
“Masalah PMI tidak terlepas dari perlindungan perempuan dan anak, karena banyak dari mereka yang menjadi korban. Ini harusnya lebih penting karena melindungi perempuan dan anak juga merupakan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” jelas Puan.
Puan mengatakan DPR mengawal beberapa isu dalam agenda KTT ASEAN ke-42, selain isu PMI dan perlindungan perempuan dan anak.
Ini termasuk merumuskan visi ASEAN setelah 2025, mengembangkan kondisi di Myanmar, pemulihan ekonomi pasca pandemi,
Juga memperkuat arsitektur kesehatan di kawasan dan sekitarnya, dan menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (AANZFTA).
“Sebagai anggota parlemen, kami siap memberikan dukungan politik dan bekerja sama dengan rekan-rekan ASEAN untuk mengarungi masa-masa sulit ini," ucapnya.
"Kita bisa membangun ASEAN yang lebih lincah. Kali ini, Parlemen ingin berpartisipasi dalam berbagai isu yang dibahas dalam KTT ASEAN,” kata Puan Maharani.***