Network
PORTAL LEBAK - Badan Narkotika Nasional (BNN) menilai pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kampus penting selain langkah penindakan, pasca-Polda Sulawesi Selatan mengungkap adanya bunker narkoba di kampus ternama di kota Makassar.
Kepala BNN Komjen Pol Reinhard Petrus Golose menyatakan hal itu, saat ditanya pengungkapan bunker narkoba di kampus ternama di Makassar, yang dilakukan Polda Sulsel dan tidak diketahui BNN Provinsi setempat.
Golose bahkan tidak menjelaskan di mana dan bagaimana peran BNN, terkait kasus bunker narkoba yang ditemukan Polda Sulsel di sebuah kampus ternama, di Makassar tersebut.
Baca Juga: Penyelundupan 2,5 Ton Sabu dari Timur Tengah, Dibongkar Bea Cukai Mabes Polri dan BNN
"Sudah saya katakan, tingkat prevelensi penyalahgunaan narkoba di kampus cukup tinggi: mahasiswa (termasuk-Red) pelajar," ucap Komjen Pol Reinhard Petrus Golose, usai dialog Pemuda Nusantara yang digelar BNN, di GPIB Immanuel, Jakarta, Sabtu, 11 Juni 2023.
"Dari 2019 itu hanya 1,10 kemudian naik jadi 1,35 persen. Walaupun masih di bawah prevelensi nasional yang 1,95 persen dan dunia yang 5,5 persen - menunjukkan dalam setiap tur saya di kampus, banyak yang mengaku memakai narkoba," paparnya.
Menurut Golose, cara-cara pencegahan telah banyak dilakukan di kampus dan sekolah-sekolah yang terlah lama dilakukan oleh BNN.
Baca Juga: BNN Lakukan Ini, di Bekas Lokalisasi Sunan Kuning Semarang
"Pencegahan penyalahgunaan sudah kami lakukan juga di berbagai daerah, termasuk desa bersinar (bersih narkoba). Kami juga mengumpulkan komunitas inter-beragama," paparnya.
Polda Sulsel Ungkap Bunker Narkoba
Seperti diketahui, Polisi mengungkap adanya bunker narkoba di sebuah Kampus di Makassar.
Ini berdasarkan informasi yang dibeberkan oleh Dirnarkoba Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Dodi Rahmawan.
Baca Juga: Bupati Lebak Lepas Keberangkatan Ratusan Calon Jemaah Haji di Pendopo Alun-alun Rangkasbitung
Berdasarkan data, polisi menyatakan bahwa barang haram narkoba telah beredar sekitar 3 kilogram, dari bunker di kampus ternama itu
Sampai saat ini pihak kepolisian dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel terus mendalami penemuan tersebut.
Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba itu, BNN menggencarkan edukasi dan sosialisasi lewat program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Baca Juga: Pelatih Shin Tae Yong Panggil 26 Pemain Siapkan Laga Pertandingan Lawan Argentina
Sosialisasi dan edukasi digelar ke kalangan siswa dan mahasiswa. Sehingga P4GN mendatangi sekolah sampai kampus demi menyosialisikan bahaya penyalahgunaan narkotika.
Berdasarkan hasil survei BNN tahun 2021, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia, sampai 1,9 persen atau ada 3,99 juta jiwa terpapar narkoba.***
