Jambore Petani Peternak Nelayan Kabupaten Lebak Segera Digelar, Ini Maunya Petani

- 16 September 2023, 21:59 WIB
Jambore Petani Peternak Nelayan Kabupaten Lebak Tahun 2023 yang bertepatan dengan Peringatan Hari Tani Nasional akan digelar.
Jambore Petani Peternak Nelayan Kabupaten Lebak Tahun 2023 yang bertepatan dengan Peringatan Hari Tani Nasional akan digelar. /Foto: Portal Lebak/Topan Aribowo Soesanto/

PORTAL LEBAK - Petani merupakan ujung tombak perekomian di Indonesia, tak terkecuali bagi Kelompok Tani Kabupaten Lebak, Banten.

Pada momen Hari Tani Nasional yang diperingati setiap 24 September 2023, saat itu, menjadi momentum Kebangkitan Petani Peternak Dan Nelayan.

Alhasil, pada Minggu tanggal 24 September 2023, akan di gelar Upacara Apel Siaga Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, yang akan dihadiri oleh 3.547 Peserta.

Baca Juga: Bupati Lebak: Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan Harus Buat Petani di Lebak Makin Pintar

Mereka yang akan datang berasal dari para Kelompok tani, Kelompok ternak, Kelompok Budidaya Ikan, Kelompok Tani Hutan, Kelompok wanita tani, Pemuda Tani dan Nelayan.

Pasalnya, sektor Pertanian ke depan harus jadi sektor utama dalam kebijakan pembangunan. Maka di momen Jambore Petani dan Peternak Nelayan Kabupaten Lebak Tahun 2023, akan digelar bertepatan dengan Peringatan Hari Tani Nasional.

Pihak KTNA ingin mengajak semua Unsur Masyarakat untuk duduk bersama berbicara tentang Rasa dan cinta, berbicara tentang kondisi petani hari ini dan kondisi nanti yang akan dialami oleh anak cucu kita.

Baca Juga: Dosen Universitas BSI Latih Kelompok Wanita Tani Meningkatkan Kualitas Hasil Pertanian

"Kegiatan Jambore Petani Peternak Nelayan Kabupaten Lebak akan diselenggarakan selama tiga hari, dimulai pada hari Jumat tanggal 22 September 2023 dan akan dibuka oleh Bupati Lebak," ungkap Suherman, Wasekjen III KTNA Nasional, kepada PortalLebak.com.

"Konten kegiatan jambore Petani Peternak Nelayan di antaranya Pameran Produk Pertanian, Peternakan, Kehutanan Perikanan dan kelautan ada kegiatan Lomba unjuk tangkas, asah terampil kalo dulu kita kenal Kelompencapir," paparnya.

"Adapun jenis kegiatan nya antara lain kontes buah, kontes ternak, seminar dan pelatihan," jelasnya.

Baca Juga: Polri Keluarkan SKCK Buat Ganjar Pranowo dan Muhaimin Iskandar, Ini Alasannya

Menurut data BPS luas baku sawah 7,46 juta hektar, luas tanaman padi 10,61 juta ton GKP/hektar. Namun saat ini Indonesia terpaksa Impor beras 2 juta ton, karena beras langka sehingga harga mahal dan menjadi sebab penyumbang inflasi tinggi.

Padahal kebutuhan beras hanya 117 kg/kapita x 273,8 juta jiwa penduduk = 32 juta ton beras/tahun.

Menurut Suherman, jika ada inovasi per hektar bisa menghasilkan padi sebanyak 10 Ton GKP saja. Maka akan punya produksi beras 10,61 juta hektar luas tanam x 10 Ton GKP/Ha x55 persen rendemen= 58,35 juta ton, kita sudah surplus 58,35 Ton – 32 juta Ton = 25 Juta ton.

Baca Juga: Ini Alasan Proyek Strategis Nasional PSN Rempang Eco City, Diklaim Pemerintah Tarik Investasi Rp381 Triliun

Ditambah hasil sensus pertanian terakhir bahwa jumlah petani muda Indonesia hanya 12 % dari total petani,Konkret Krisis Petani.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah