Psikolog: Aromaterapi Bisa Membantu Mengelola Stres

22 Januari 2024, 07:34 WIB
Menghirup aromaterapi minyak mawar.* /Unsplash/


PORTAL LEBAK - Psikolog asal Universitas Padjadjaran, Indah Sundari, S.Psi, M.Psi mengatakan penggunaan aromaterapi dapat membantu mengendalikan stres dengan lebih baik, terutama pada generasi muda yang sering mengalami stres.

“Aromaterapi dapat membantu mengurangi stres karena bahan alaminya dapat meningkatkan imunitas tubuh, juga dapat meningkatkan konsentrasi, membantu mengurangi stres dan dapat digunakan sehari-hari,” kata Indah di Jakarta, Kamis.

Aromaterapi sering kali menggunakan wewangian dari bahan alami seperti bunga, akar, dan daun. Bila digunakan oleh orang yang stres, tubuh bisa rileks.

Baca Juga: Santai dan Rileks Mampu Tingkatkan Kekebalan Tubuh Hadapi Covid-19

Hal ini juga telah dibuktikan dalam beberapa penelitian global, termasuk yang bertajuk “A Review effect of aromatherapy on stress markers in health subject” yang diterbitkan pada tahun 2019 di the jurnal " Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan.

Penelitian menunjukkan bahwa Aromaterapi dapat meningkatkan imunitas tubuh dan membantu mengurangi stres dengan meningkatkannya. Psikolog Indah juga berbagi tips menggunakan aromaterapi untuk mengelola stres.

“Pertama-tama, Anda dapat mengambil posisi duduk atau berdiri yang tegak namun sama nyamannya. Kalau begitu mulailah pejamkan matamu,” kata Indah.

Baca Juga: Cara Minum Kopi Pagi Agar Perut Makin Nyaman

Setelah aromaterapi pilihan Anda disiapkan, mulailah menghirup sambil menghirup aromanya sebanyak tiga kali. Kemudian tahan nafas selama empat hitungan dan hembuskan perlahan selama itu.

Mulut menghitung tiga kali.
“Agar lebih rileks, aromaterapi juga dapat digunakan untuk memijat lembut bagian dahi, leher, dan bahu,” klaimnya.

Stres merupakan sesuatu yang dirasakan oleh setiap manusia, namun stres yang berlebihan dapat menimbulkan banyak penyakit, termasuk gangguan fisik yang dapat menyebabkan penyakit dan mengurangi kualitas hidup.

Baca Juga: 'Petualangan Anak Penangkap Hantu' Isi Kekosongan Film Bioskop untuk Anak di Bawah Usia 14 Tahun

Dalam laporan terbaru IPSOS bertajuk “Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023” secara global ditemukan bahwa Generasi Z merupakan generasi yang paling stres dibandingkan generasi tua.

Laporan tersebut melibatkan 23.274 responden di 31 negara dan menemukan bahwa 43% Gen Z merasa stres hingga memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.

Indonesia sendiri, salah satu generasi dengan jumlah penduduk terbanyak, ternyata banyak sekali generasi Z yang menderita gangguan jiwa akibat stres.

Baca Juga: Kejaksaan Agung Tetapkan Budi Said Sebagai Tersangka dalam Transaksi Emas Ilegal

Berdasarkan laporan DataIndonesia.id yang melakukan survei terhadap 300 Gen Z yang tinggal di Indonesia, ditemukan 56% menderita gangguan mental akibat stres.

Beberapa masalah yang muncul antara lain rasa takut dan cemas berlebihan, menarik diri dari lingkungan sosial, dan sulit tidur.

Oleh karena itu, stres harus dikelola dengan baik, terutama pada generasi Z yang kini tergabung dalam kelompok remaja, agar kualitas hidup mereka tetap terjaga.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler