BKKBN dan KemenPPPA Bekerjasama Hadapi Laju Anak Stunting dari Ibu Hamil Penderita Anemia

- 28 Agustus 2021, 04:00 WIB
Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo (kedua dari kanan) mengunjungi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga (tengah), Perangi Stunting.
Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo (kedua dari kanan) mengunjungi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga (tengah), Perangi Stunting. /Foto: BKKBN/Handout Humas/

"Lapor minimal 3 bulan sebelum menikah sehingga wanita yang ingin menikah dapat diketahui status gizi, anemia atau tidak,” tambahnya.

Dokter Hasto juga menyoroti tentang pembagian tablet tambah darah yang sudah dilakukan menurutnya belum terlalu berhasil.

Baca Juga: Liga Champions: Daftar Undian dan Pertandingan Grup

“Sangat tidak mudah mengajak remaja untuk mau minum tablet tambah darah,” ungkapnya.

Beberapa kerjasama yang dapat dilakukan BKKBN dan KemenPPPA yakni secara bersama akan mengevaluasi regulasi dan kebijakan integrasi OPD KB-KPPA; Sinergitas antara forum anak dengan Genre (Generasi Berencana);

Termasuk peningkatan akses layanan berkualitas bagi semua anak; Pemanfaatan data Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK21);

Baca Juga: Peserta Wajib Simak Aturan Baru Tes Seleksi Kompetensi Dasar CPNS dan PPPK Non Guru, Wajib Isi Formulir Sehat!

Pemberdayaan perempuan dalam DAHSAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) dan Kolaborasi bimtek Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) penurunan stunting.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah