Target Penurunan Anak Stunting Tahun 2024, BKKBN Kampanyekan Hindari Pernikahan Dini

- 4 September 2021, 06:55 WIB
Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo, saat konpres virtual menyuarakan salah satu langkah penurunan anak stunting, adalah dengan menghindari pernikahan dini, Jumat (03/09/2021).
Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo, saat konpres virtual menyuarakan salah satu langkah penurunan anak stunting, adalah dengan menghindari pernikahan dini, Jumat (03/09/2021). /Foto: Portal Lebak/Tangkapan Layar BKKBN/

Dokter Hasto menilai, jumlah rata-rata yang menikah setiap hari ada 6.000 orang, maka aplikasi body mass index, akan mampu mendata kesehatan pasangan.

Jika calon pengantin perempuan sehat, otomatis calon bayi yang akan dikandungnya menjadi sehat dan tidak ada kesempatan menjadi stunting atau gizi buruk.

Baca Juga: Danrem 061 SK Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Tahap Kedua di Telkom Bogor

Nanti aplikasinya yang akan menghitung, apakah pasangan yang akan nikah ini memiliki tingkat kesehatan yang prima sebelum menikah.

Selain itu BKKBN juga bekerjasama dengan Kementerian PUPR, yang akan memfasilitasi rumah bersih dan sanitasi.

Agar tepat sasaran Dinas PU setempat membuat rumah sehat dan besih sanisasi, melalui data yang dibuat oleh BKKBN yang telah mencapai 70 juta keluarga.

Baca Juga: Rayakan 25 Tahun Film James Bond, Land Rover Jual Defender V8 Bond Edition Terbatas Hanya 300 Unit

Jika terdapat rumah tangga/kediaman yang beresiko stunting. Data BKKBN disinkronkan dengan PU -- karena data itu mesasar satu nama satu keluarga.

Dalam waktu dekat, BKKBN akan menggelar rapat tripartid: PUPR, Kemenko PMK dan BKKBN. Rencana akan ada rapat teknis ketiganya untuk membhas hal ini.

Selain itu, kemeterian lain responsif untuk melaksanakan percepatan penurunan stunting, melalui data yang dibuat oleh BKKBN.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah