Target Penurunan Anak Stunting Tahun 2024, BKKBN Kampanyekan Hindari Pernikahan Dini

- 4 September 2021, 06:55 WIB
Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo, saat konpres virtual menyuarakan salah satu langkah penurunan anak stunting, adalah dengan menghindari pernikahan dini, Jumat (03/09/2021).
Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo, saat konpres virtual menyuarakan salah satu langkah penurunan anak stunting, adalah dengan menghindari pernikahan dini, Jumat (03/09/2021). /Foto: Portal Lebak/Tangkapan Layar BKKBN/

PORTAL LEBAK - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal (BKKBN) Dokter Hasto Wardoyo menyatakan salah satu langkah penurunan anak stunting, adalah dengan menghindari pernikahan dini.

Pasalnya pasangan calon pengantin, khususnya calon pengantin perempuan yang berusia di bahwa 20 tahun, dinilai belum matang pertumbuhan jasmani dan rohaninya.

Sehingga untuk mengatasi agar anak tidak terlahir kurang gizi, maka kesehatan sang ibu harus diperhatikan sejak anak dikandungan.

Baca Juga: Atasi Stunting, BKKBN Kerjasama Membangun Rumah Pangan Lestari Dengan Kementan

Selanjutnya, hasto akan menggunakan aplikasi yang dapat diakses melalui gatget masing-masing pasangan yang akan menikah.

Sehingga sinkronisasi lembaga dan beberapa kementerian, gencar dilakukan BKKBN sebagai leading sektor percepatan penurunan anak stunting di tanah air.

"BKKBN memiliki data penduduk anak stunting di suatu daerah - PU membangun apa di mana, berdasarkan peta sebaran stunting," ujar Dokter Hasto dikutip PortalLebak.com saat konferensi pers secara virtual, Jumat 3 September 2021.

Baca Juga: BKKBN dan KemenPPPA Bekerjasama Hadapi Laju Anak Stunting dari Ibu Hamil Penderita Anemia

"Setiap pasangan yang menikah, harus memasukkan body mass index: diantaranya tinggi dan berat badan. Jadi nanti bisa terhitung, tingkat kesehatan pasanan calon, khususnya calon mempelai perempuan," tambahnya.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x