PORTAL LEBAK - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menjelaskan bahwa ramuan Tanah Air yakni jamu, akan segera ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
“Ini bocoran sedikit ya, jamu akan ditetapkan tahun ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO,” kata dia kepada ANTARA ditemui di Jakarta.
Ini merupakan kabar baik, bahwa akhirnya jamu berhasil meraih gelar WBTB sejak 7 April 2022 lalu didaftarkan untuk kategori tersebut, bersamaan dengan enam nominasi lainnya.
Baca Juga: Penjual Miras Berkedok Toko Jamu, Ratusan Botol Miras Diamankan Polsek Serang
Meski tidak merinci tanggal resmi pengumuman perolehan titel baru tersebut, Hilmar memastikan hal itu akan dilaksanakan tahun ini, yang mana tersisa satu setengah bulan lagi.
Hilmar menyebut, yang dianggap sebagai Warisan Budaya Tak Benda bukan jamu dari suatu daerah tertentu, melainkan jamu secara keseluruhan, terutama tentang kemampuan masyarakat untuk menciptakan jamu itu sendiri.
Seperti budaya Indonesia lainnya, jamu juga merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan, kata Hilmar. Obat herbal merupakan pengetahuan unik masyarakat Indonesia dan terbukti secara historis telah digunakan secara turun temurun selama ribuan tahun.
Baca Juga: Melalui 'Jamu Gendong', Seorang WNI Ingin Jamu Bisa Dikonsumsi Orang Jerman
Budaya Kesehatan Pengobatan Tiongkok adalah praktik kesehatan yang bertujuan untuk pencegahan dan promosi. Jamu merupakan hasil perjalanan sejarah peradaban masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari ikatan budaya nusantara.