Pemkab Lombok Timur Dibantu KKP Bangun Kampung Budidaya Lobster

29 Maret 2021, 19:40 WIB
Ilustrasi lobster. /Orazio Foti/Pixabay/

PORTAL LEBAK - Dalam menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo supaya sub sektor perikanan budidaya bisa meningkatkan produksi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kolaborasi KKP dan Pemkab Lombok Timur ini akan ditandai dengan membangun kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal, serta didukung dengan riset kelautan dan perikanan untuk peningkatan nilai ekonomisnya.

Dilansir dari laman KKP, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengungkapkan persiapan yang dilakukan pihaknya sekarang adalah menyusun model pengembangannya.

 

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca di Wilayah DKI Jakarta, Senin 29 Maret 2021

Baca Juga: Kota Brisbane di Australia Lockdown, Akibat Varian Baru Covid-19 Asal Inggris

Disebutkan juga bahwa bentuk komitmen sinergitas dalam rangka pengembangan perikanan budidaya antara KKP dan Pemkab Lombok Timur tetap ditandai dengan nota kesepahaman yang ditandatangani hari ini, 29 Maret 2021.

"Intruksi pak Menteri jelas, bahwa beliau sangat berkomitmen untuk kembangkan industri budidaya lobster nasional. KKP selalu siap memfasilitasi seluruh akses yang bisa didukung untuk pengembangannya meliputi akses sarana dan prasarana, pendampingan teknologi dan lainnya," urai Slamet.

Kawasan yang menjadi sasaran perhatian KKP meliputi kawasan pengembangan di Teluk Telong-Elong dan Teluk Ekas. Nantinya akan ada pengembangan kampung lobsterdi kawasan ini.

Baca Juga: Aturan Perjalanan Orang Dalam Negeri Terkait Covid-19, Mulai Berlaku 1 April 2021

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca di Wilayah DKI Jakarta, Senin 29 Maret 2021

Penetapan kawasan tersebut telah mengacu pada Peraturan Daerah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi NTB. Disebutkan Slamet, perairan Lombok sangat strategis karena ada dua zona yang saling mendukung yakni zona tangkap Benih Benih Lobster (BBL) dan zona budidaya.

Siap Tingkatkan Daya Saing Ekspor Hasil Budidaya

Kebijakan menyetop ekspor BBL dan menggenjot industri budidaya oleh Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk merebut pangsa pasar global yang ada.

Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Bertolak ke Makassar, Jenderal Listyo Sigit: Pelaku Bom Jaringan JAD

Baca Juga: Polsek Klapanunggal Bogor Tuntaskan Persoalan Hutang Piutang Antar Warga dengan Jaminan Ijazah KTP dan KK

KKP memiliki 4 strategi besar dalam meningkatkan daya saing sektor perikanan budidaya ini, diantaranya peningkatan produktivitas, efisiensi produksi, penataan tata niaga yang lebih efisien, penegakan hukum aktivitas ekspor BBL.

Keempat strategi ini ditargetkan tuntas dalam waktu dekat dan diharapkan memberikan daya ungkit terhadap daya saing kompetitif ekspor lobster Indonesia. Saat ini, pangsa pasar lobster dunia diperkirakan mencapai 4,43 milyar USD dan diprediksi akan terus meningkat.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: kkp.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler