Ini Salah Satu Alasan Relawan DGP, Ganjar Mahfud Akan Menang Satu Putaran pada Pilpres 2024

17 Januari 2024, 17:36 WIB
Program Ganjar Mahfud /

PORTAL LEBAK - Megawati Soekarnoputri bersama PDI Perjuangan, serta pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusungnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, diyakini akan menang satu putaran dalam Pilpres 2024. Atau bahasa Sundanya, Meunang Hiji Puteran.

Analisis ini diungkapkan oleh Penasehat DPP Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Sabar Mangadoe, berdasarkan hasil lobi Megawati Soekarnoputri 2 bulan lalu, atau sekira bulan November 2023 terhadap kelompok 9 Pengusaha besar atau Naga-9.

Sabar mengungkap adanya pertemuan antara Megawati Soekarnoputri bersama beberapa pengusaha kondang dimaksud, yang dikenal sebagai kelompok sembilan naga yang ingin mendukung Paslon Ganjar Mahfud.

Baca Juga: Puluhan Ribu Relawan Ganjar Mahfud Serentak Join Program Kerja di Provinsi Jawa Barat dan Banten

"Memang tak mungkin-lah kelompok sembilan Naga ini mau dukung pasangan calon hasil dari Mahkamah Keluarga Jokowi. Sebagai kelompok pebisnis besar, tentunya mereka hanya menginginkan kondisi demokrasi dan politik di negara kita dapat berjalan normal atau stabil," kata Penasehat DPP DGP Sabar Mangadoe.

"Jadi wajar saja, tak mungkin mereka mau dukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang merupakan bagian dari 'Dinasti PoliTikTok OWI OWO BEO Neo-ORBA, Pengkhianat Amanat Reformasi 1998," pungkasnya.

Kali ini, Sabar menilai inilah saatnya datangnya sebuah momentum untuk kumandangkan Reformasi Jilid-2. Agar pelaksanaan Pilpres 2024 dapat berlansung tegak lurus. Yaitu harus berlangsung dengan jujur dan adil. Salah satu faktor besarnya, Jokowi sebagai Presiden wajib netral.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Apresiasi Prabowo Subianto yang Ingin Percepat Pembangunan Tanggul Laut Raksasa di Pulau Jawa

Gibran Justru Faktor Negatif Bagi Capres Prabowo

Menurut Sabar, pada Pilpres 2024 terdapat 3 pasangan calon; Ganjar Pranowo/Mahfud MD di nomor urut 3, melawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2 dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di nomor urut 1.

"Perhatikan dengan seksama secara objektif, ternyata tak ada yang istimewa di diri Paslon 2 dan Paslon 1.

Malah khusus untuk Cawapres Gibran adalah faktor negatif bagi Paslon 02, bagi Capres Prabowo.

Apalagi di mata para pemilih Urang Sunda. Mereka berpikir, kenapa tidak Ridwan Kamil, atau Jenderal Andika Perkasa, atau Jenderal Dudung Abdurahman yang menjadi Cawapresnya Prabowo?. Pemaksaan Gibran oleh Jokowi jadi Cawapresnya Prabowo ini tentunya semangkin bikin tambah sakit hati-nya para pemilih Urang Sunda," jelas Sabar dengan lugas dan tegas tanpa tedeng aling-aling.

Baca Juga: Dituduh Intervensi dan Merampas Kunci Kendaraan PT SBJ, Dandim Lebak Letkol Arh. Erik Novianto: Itu Fitnah

"Kok ini malahan bikin Gibran jadi Cawapres, anaknya Jokowi hasil dari utak-atik, acak-acak Mahkamah Konstitusi oleh Keluarga Jokowi. Sehingga akibatnya peluang Paslon 03 untuk meraih jumlah suara diatas 52 persen semakin terbuka lebar. Ini artinya Ganjar Mahfud Menang 1-Putaran," paparnya.

Selanjutnya, Sabar menyatakan waktunya masih cukup bagi paslon Ganjar Mahfud untuk menang satu putaran. Yang penting butuh kerja gerak cepat, atau _GerCep dan Sat Set_. Yaitu kerja-kerja tempur politik darat berbasiskan Posko dan Gardu Gotong Royong yang didirikan dan tersebar dimana-mana.

Kerja-kerja tempur Politik Darat bersama mesin partai PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo bersama ribuan kelompok relawan Ganjar/Mahfud.

Baca Juga: Erupsi Kembali: Lava Pijar Terlontar Sejauh Dua Kilometer dari Puncak Gunung Lewotobi Laki-laki

Presiden Jokowi Wajib Netral

"Kemenangan satu putaran bagi Ganjar-Mahfud, akan terwujud bila tidak terjadi kecurangan besar yang dilakukan oleh dinasti PoliTikTok OWI OWO BEO Neo-ORBA.

Pokoknya, Presiden, Aparatur dan Aparat Negara serta Kepala Desa dan semua pejabat yang digaji oleh uang rakyat, atau uang negara wajib netral,

Bila tidak, berarti Presiden telah melanggar Konstitusi UUD 1945 dan UU Pemilu No. 7 tahun 2017. Dan pelanggaran ini menjadi alasan untuk melengserkan Presiden Jokowi," tegasnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler