BNPB: Kerugian Gempa Sulbar Mencapai Rp829,1 Miliar

- 27 Januari 2021, 12:40 WIB
Sejumlah pekerja mencari sisa puing bangunan sekolah SMK 1 Rangas, yang roboh pasca gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (26/1/2021). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar  menyatakan sebanyak 117 sekolah rusak akibat dampak gempa bumi  Magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) lalu. ANTARA FOTO / Akbar Tado/foc.
Sejumlah pekerja mencari sisa puing bangunan sekolah SMK 1 Rangas, yang roboh pasca gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (26/1/2021). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar menyatakan sebanyak 117 sekolah rusak akibat dampak gempa bumi Magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) lalu. ANTARA FOTO / Akbar Tado/foc. /Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado/

PORTAL LEBAK - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata, total kerugian akibat gempa M6,2 untuk daerah Kabupaten Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencapai Rp829,1 miliar.

Data BNPB mencatat kerugian di Majene mencapai Rp449,8 miliar dari total kerusakan yang dinilai. Data nilai itu dihitung dari sektor permukiman Rp365,3 M, sosial Rp76,9 M, ekonomi Rp5,13 M, lintas sektor Rp2,1 M dan infrastruktur Rp235 juta.

Sementara itu, di Mamuju total kerugian dan kerusakan mencapai Rp379,3 miliar. Pihak BNPB menghitung kerusakan dan kerugian dari sektor permukiman Rp270,1 miliar, ekonomi Rp50,4 miliar, lintas sektor Rp39,9 miliar, sosial Rp17,4 miliar dan infrastruktur Rp1,3 miliar.

Baca Juga: Presiden Lantik Sebagai Kapolri, Komjen. Pol. Listyo Sigit Prabowo Naik Pangkat

Baca Juga: Rekrutmen Staf Ahli Komite II DPD RI, Ini Kriteria Yang Dicari

Data kerusakan di Mamuju antara lain didata dari kerusakan 3.741 unit rumah, 5 fasilitas kesehatan , jembatan 3 unit, Pelabuhan 1, mini market 1, perkantoran 1 dan 1 hotel.

Gempa bumi Magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene berdampak pada jatunyanya korban jiwa dan kerusakan bangunan.

Seperti PortalLebak.com lansir dari laman bnpb.go.id, data kerusakan di Majene meliputi 4.122 unit rumah, fasilitas ekonomi dan perkantoran 32 unit, fasilitas kesehatan 17 unit dan 1 kantor militer.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac

Baca Juga: Harap Masyarakat Tenang, Kapolda dan Tokoh Papua Bahas Isu Rasisme

Data kerusakan dan kerugian yang masih dinamis ini dilakukan oleh Tim Jitupasna dari Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB. Selanjutnya data ini akan dilaporkan kepada Gubernur Sulbar untuk langkah selanjutnya.

Data susulan akan melalui proses yang sama, yaitu dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat. Data yang sudah ada akan diproses terlebih dahulu dan segera ditindaklanjuti. Langkah ini akan mempercepat pemulihan pascagempa.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai menyampaikan pemulihan diharapkan dapat selesai pada Juni 2021 nanti, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Tembus Satu Juta, Menkes Minta Seluruh Pihak Kurangi Laju Penularan Covid-19

Baca Juga: Petani Muda di Lebak Diberi Kesempatan Magang di Jepang, Ini Caranya

"Harapan kami, warga yang rumahnya rusak ringan dan rusak sedang, yang saya sampaikan catatan hampir 80 persen, mereka akan segera meninggalkan tempat pengungsian dan kepada mereka dana stimulan langsung kami berikan 100 persen," ujar Rifai di Media Center Posko, Mamuju, pada Selasa 26 Januari 2021.

Saat ini, masih dilakukan kegiatan pembersihan reruntuhan bangunan rumah, warga akibat gempa. Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat membantu dalam pengerahan alat berat. Tak hanya untuk membersihkan puing-puing bangunan, pengerahan alat berat juga disiagakan untuk mengantisipasi longsor di jalur Majene–Mamuju.

Alat berat telah menyelesaikan pembersihan reruntuhan di 19 rumah warga, proses pengerjaan 3 rumah dan diagendakan 2 rumah untuk tahap selanjutnya. Tercatat ada 2 unit rumah yang belum dapat dikerjakan karena akses jalan sempit.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x