Terungkap Aliran Dana Jual Beli Jabatan Oleh Bupati Nganjuk Bukan Untuk Parpol

PORTAL LEBAK - Setelah menangkap Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, serta keenam tersangka lainnya, termasuk ajudannya, M Izza Muhtadin, pada 9 Mei 2021, pihak kepolisian merilis hasil pengembangannya ke publik.

Penyidik kepolisian menemukan bukti-bukti mengenai aliran sejumlah dana yang diterima oleh Novi Rahman Hidayat dari 5 orang pemberi suap.

Dijelaskan oleh Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono bahwa uang tersebut digunakan untuk keuntungan pribadi Novi Rahman Hidayat

Baca Juga: Sudah Dua Minggu Berselang, Israel dan Militan Palestina Belum Tunjukkan Tanda-Tanda Gencatan Senjata

“Penyidikan masih berjalan, masih terus kami dalami, penyidikan sementara aliran dana masih untuk kebutuhan atau keuntungan pribadi saja,” ujar Brigjen Pol. Rusdi Hartono di Mabes Polri, seperti dikutip PortalLebak.com dari Tribrata News, 20 Mei 2021.

Brigjen Pol. Rusdi menyebutkan aliran dana dari praktik jual beli jabatan yang dilakukan Bupati Nganjuk sebagai uang suap atas jabatan yang diberikannya.

Penyidik belum menemukan indikasi aliran dana jual beli jabatan tersebut mengalir ke partai politik (parpol) pengusungnya maju sebagai bupati Nganjuk.

Baca Juga: Bareskrim Mabes Polri Tetapkan Bupati Nganjuk Sebagai Penerima Suap Berikut Menyita Uang Tunai Rp647 Juta

“Sampai saat ini masih untuk kepentingan pribadi yang bersangkutan,” tambah Brigjen Pol. Rusdi.