Network
Masalah kesehatan di setiap negara masih bervariasi, seperti ada yang sudah terkontrol dan ada yang belum. Ini membuat mereka sulit keluar dari negara mereka sendiri.
"Pandemi Covid-19 yang menyebar di seluruh negara yang menyebabkan pergerakan antar negara masih mengalami kendala, sehingga berdampak kepada kunjungan wisman, termasuk ke Indonesia," jelas Margo.
Baca Juga: Pembalap Formula F1 McLaren Lando Norris, pindah dari Inggris ke Monaco
BPS juga menjelaskan secara detil kedatangan 151.000 wisman di bulan Oktober 2021 kebanyakan berasal di darat yang mencapai 63 persen, sementara melalui laut 24 persen, dan transportasi udara mencapai 11 persen.
Lebih rinci BPS menyebut kunjungan terbesar dari darat terjadi di Atambua, Nusa Tenggara Timur, yang mencapai 64 kunjungan wisman, angka ini turun 12,33 persen dibandingkan September 2021.
Kemudian kunjungan wisman melalui laut paling tinggi terjadi di Batam dengan jumlah 158 kunjungan atau naik 22,48 persen dibanding bulan September 2021.
Baca Juga: Berikut Kronologi Oknum Mantan Kades Dugaan Korupsi Dana BLT Rp92 Juta di Lebak Ini Dibekuk Polisi
Sementara kunjungan tertinggi melalui transportasi udara terjadi di Cengkareng, tepatnya di Bandara Soekarno-Hatta, sebanyak 13.700 kunjungan. Angka ini naik 235,70 persen dibanding bulan sebelumnya.
Jumlah kunjungan asal negara wisman tercatat oleh BPS paling banyak berasal dari negara Timor Leste sebesar 52,2 persen. Disusul Malaysia sebesar 30,2 persen, China 4 persen, dan negara lainnya 13,6 persen.
Kenaikan tertinggi adalah berasal dari negara Yaman sebesar 426,09 persen dibanding September 2021, meski jumlahnya pada Oktober 2021 hanya 121 kunjungan.
