Diduga Management AJB Bumiputera 1912 Curang di Pemilihan BPA, Kornas Tuntut Keadilan ke OJK

- 3 Januari 2022, 22:30 WIB
Direktur SDM AJB Bumiputera 1912, Dena Chaeruddin saat memimpin rapat pleno penetapan hasil pemilihan Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJB Bumiputera 1912, Kamis (30/12/2021).
Direktur SDM AJB Bumiputera 1912, Dena Chaeruddin saat memimpin rapat pleno penetapan hasil pemilihan Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJB Bumiputera 1912, Kamis (30/12/2021). /Foto: Portal Lebak/Handout Kornas Pemegang Polis AJB Bumiputera 1912./

Tabel peroleh suara satu calon di Dapil 3 yang mencurigakan, total suara calon yang masuk sejumlah 23.834 dari total suara yang berhak memilih yakni 31.195 ini berarti mencapai sekitar 76 persen pemegang polis.
Tabel peroleh suara satu calon di Dapil 3 yang mencurigakan, total suara calon yang masuk sejumlah 23.834 dari total suara yang berhak memilih yakni 31.195 ini berarti mencapai sekitar 76 persen pemegang polis.

“Hal ini menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok jika dibandingkan dengan Dapil yang lain, apalagi di situasi carut-marut AJB Bumiputera 1912 sepertisaat ini,” tegasnya.

Kemudian, soal protes pemegang polis atas nama Suseno, dinilai Yayat sangat 'meragukan' karena orang yang bernama Suseno merupakan karyawan PT Informatics OASE.

Padahal, PT Informatics OASE merupakan pengembang sistem e-voting yang diterapkan oleh AJB Bumiputera 1912.

Baca Juga: Produser Hiram Garcia Telah Dapat Sutradara, Ini Pemain yang Sudah Konfirmasi Bergabung di Jumanji 4

Ini menunjukkan PT Informatics OASE dan Panitia Teknis dalam menyiapkan sistem e-voting tidak dengan proses maksimal.

“Penilaian kami, pada tanggal 19 Desember 2021 telah dilaksanakan serah terima oleh PT Informatics OASE selaku pengembang sistem kepada panitia teknis dan tidak ada perbaikan yang diminta 100 persen diterima,” jelasnya.

Kemudian, pada tanggal 20 Desember 2021 dilakukan user acceptance test (UAT) di depan seluruh panitia. Saat itu dijanjikan oleh pengembang bahwa panitia pengawas baik di pusat serta di wilayah akan memperoleh akses agar dapat memantau proses pemilihan/suara masuk, namun sampai berakhirnya pemilihan, akses itu tidak diberikan.

Baca Juga: Wisata ke Pantai Pasir Putih Nan Eksotis di Lebak, Banten Selatan

“Tak hanya itu, berulang kali sempat terjadi server down, sehingga pemegang polis tidak dapat mengakses link e-voting, bahkan hingga berakhirnya waktu pemilihan,” papar Yayat.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x