Network
PORTAL LEBAK - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membicarakan permasalahan bangsa dan negara.
Pertemuan berlangsung dua jam di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, akhir pekan lalu itu sekaligus membahas ancaman krisis ekonomi dan krisis pangan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulisnya, mengungkapkan Megawati berbagi pengalaman dengan Presiden Jokowi.
"Ibu Mega sangat menaruh perhatian atas krisis ekonomi dan pangan, beliau berbagi pengalaman dalam menuntaskan krisis multidimensional," papar Hasto.
Pengalaman Megawati saat semua anggota Kabinet Gotong Royong harus fokus dan terpimpin samapi pada tahun 2004, Indonesia dapat keluar dari krisis.
Pertemuan berlangsung empat mata, dan terungkap juga Jokowi tegaskan keseriusan fokus Pemerintah, bahwa para menteri menangani berbagai tantangan perekonomian.
Baca Juga: Megawati Soekarnoputri, Dikukuhkan Profesor Kehormatan Unhan Berikut Link Live Zoom nya
Seperti disadur PortalLebak.com dari Antara pembahasan mencakup krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik.
Megawati, menurut Hasto menyiapkan makanan dan menjamu Presiden Jokowi dengan semangat kerakyatan, yakni; jagung, kacang Bogor, pisang rebus, talas, dan nasi uduk.
Megawati sejak bulan Maret 2022, sudah menginstruksikan agar menanam 10 tanaman pendamping beras seperti pisang, jagung, talas, kacang-kacangan, ketela, sukun, sorgum, sampai porang.
“Apa yang dicanangkan Bu Mega sejak 2,5 tahun lalu kini terbukti, dunia menghadapi krisis pangan," kata Hasto.
"Karena itu Bu Mega menghidangkan makanan pendamping beras secara khusus ke Pak Jokowi, agar Indonesia benar-benar berdaulat di sektor pangan," tambahnya.
Terkait agenda Pemilu 2024, termasuk dibahas dalam pertemuan empat mata kedua antara Megawati dan Jokowi.
Baca Juga: Israel Siaga Perang Jelang Eksploitasi Gas Lepas Pantai, Militer Perkuat Pengamanan Rig Karish
"Pemilu 2024 agar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya dan sekaligus kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi dalam kepemimpinan nasional ke depan," punkasnya.
Hasto memaparkan pertemuan Mega dan Jokowi berjalan dalam suasana menyepi dan kontemplatif.
"Guna membahas secara jernih arah masa depan bangsa dan negara. Hal itu secara periodik dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi," nilai Hasto.
Baca Juga: Kasus 'Ayah Sejuta Anak', Polres Bogor Telusuri dan Sidik Sindikatnya
Dia menjelaskan dalam tradisi pemimpin yang berjuang demi masa depan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia, maka diperlukan suatu tradisi menyepi dan berkontemplasi.***
