Tanah Longsor Tewaskan 15 Orang dan Hancurkan Satu Kampung di Natuna

- 7 Maret 2023, 18:16 WIB
Longsor yang terjadi di Kampung Molon, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri pada hari Senin, 6 Maret 2023 pukul 11:15 WIB
Longsor yang terjadi di Kampung Molon, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri pada hari Senin, 6 Maret 2023 pukul 11:15 WIB /Basarnas/

PORTAL LEBAK - Sedikitnya 15 orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah hujan lebat dan tanah longsor melanda Kampung di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Senin, 6 Maret 2023.

Gambar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan lumpur akibat tanah longsor menumpuk di rumah-rumah di dekat tebing, di Pulau Serasan yang terpencil.

Akibat tanah longsor pula, hanya terlihat atap rumah yang berasal dari seng dan banyak pohon di kawasan itu tumbang menutupi desa tersebut.

Baca Juga: Puluhan rumah Rusak Akibat Longsor dan Pergerakan Tanah di Kabupaten Lebak

Karena letaknya yang terpencil, ditambah dengan cuaca buruk dan putusnya jaringan telekomunikasi, membuat upaya penyelamatan korban longsor menjadi sulit.

"Kami mendapat informasi terbaru bahwa 50 orang hilang dan 15 orang tewas telah dievakuasi," kata Natuna Abdul Rahman, kepala kantor pencarian dan penyelamatan Kakansari.

Dilansir PortalLebak.com dari bnpb.go.id, pihak BNPB membenarkan jumlah korban tewas YANG sebelumnya telah beredar di sosial media.

Baca Juga: Tanah Longsor di Selangor Malaysia Tewaskan 12 Orang di Perkemahan, Lebih 20 Lainnya Hilang

Juru Bicara BPBD Kepri, Junainah menambahkan, sulit mendapatkan informasi terbaru akibat terputusnya komunikasi di wilayah antara Kepulauan Kalimantan dan Semenanjung Malaysia itu.

Kepala Dinas Darurat Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau Junainah mengatakan, jumlah korban meninggal masih bisa berubah. Proses evakuasi masih berlangsung.

"Hanya perkiraan. Informasi dapat berubah. Informasi terakhir 10 kantong jenazah sudah penuh," kata Junainah.

Baca Juga: Tepi Sungai Cipamingkis di Kabupaten Bekasi Tergerus Arus dan Longsor, Rumah Belasan Warga Terancam

Junainah menambahkan, kondisi cuaca, kesulitan akses, dan jaringan telekomunikasi yang terputus juga menghambat proses pencarian dan pertolongan.

Selain itu, kesulitan akses dan faktor jaringan membuat tim sulit melaporkan data sehingga pemutakhiran data kurang optimal.

“Cuaca berubah. Angin masih kencang. Ombaknya tinggi. Tempatnya berada di pulau yang berbeda dengan pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD provinsi tetap siaga,” kata Junainah.

Baca Juga: Roket Baru Jepang Gagal Setelah Masalah Mesin, yang Menghancurkan Ambisi Luar Angkasa

“Saat ini masih kami evakuasi. Semua elemen mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan Relawan masih dalam proses evakuasi. Jaringan mati sejak laporan terakhir,” tambahnya.

Seperti diberitakan di atas oleh petugas BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Pusat Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Para pihak menghubungi beberapa pihak di BPBD Kabupaten Natuna, termasuk kepala pelaksana, namun tidak ada kontak.

Baca Juga: PBB Sebut Ribuan Pengungsi Rohingya Kehilangan Tempat Tinggal Setelah Kebakaran Kamp di Bangladesh

Sementara itu, informasi dan perkembangan data lebih lanjut tentang tanah longsor di Natuna ini, akan disampaikan secara berkala.*** 

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x