Ia mengatakan, konsep paruh waktu memungkinkan pejabat untuk memaksimalkan waktu yang mereka miliki setelah masa jabatan mereka di lembaga pemerintah untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
“Guru mata pelajaran tertentu, seperti matematika, hanya mengajar dua kali seminggu. Selain mengajar di sana, mereka juga bisa mengajar paruh waktu di sekolah swasta, madrasah, atau di kelas mengajar terbuka," ujarnya.
Baca Juga: Ketua LSM KPKB Lebak Turut Komentari Buruknya Pelayanan PDAM Lebak, Ini katanya
Menurutnya, dengan konsep full time work, honorer harus terlebih dahulu bekerja di instansi tempatnya bekerja full time, meskipun penugasan kerjanya tidak full time.
“Misalnya, kehormatan (seorang guru) datang ke (sekolah) meskipun dia tidak mengajar. Itu tidak adil. Membayarnya tidak cukup, tetapi waktunya sudah habis," katanya.
Selain itu, kata Alex, konsep program P3K in-service dapat diterapkan di hampir semua bidang pekerjaan, mulai dari manajemen, pendidikan, hingga pelayanan kesehatan, sehingga tidak ada kendala yang berarti.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Para Perwira Muda TNI-Polri Siap Menghadapi Ancaman Dengan Kuasai Teknologi
“Misalnya, administrator komputer, guru mata pelajaran tertentu yang mengajar mereka dua kali seminggu, perawat. Dokter juga sama, bisa bekerja paruh waktu di puskesmas, rumah sakit swasta atau di klinik terbuka di rumah," ujarnya.***