Kudeta Bocor Alus, Tradisi Anomali Politik Indonesia

- 8 Desember 2023, 20:16 WIB
Tiga pasangan capres dan cawapres menghadiri undian nomor urut yang digelar oleh KPU RI.*
Tiga pasangan capres dan cawapres menghadiri undian nomor urut yang digelar oleh KPU RI.* /Antara/Galih Pradipta/

Setelah anomali politik Pemilu 1999, maka terjadi lagi anomali politik. Partai pemenang Pemilu 1999 di mana PDI Perjuangan raih 34% suara dari 48 partai peserta Pemilu.

Tapi presidennya adalah Gus Dur (masih dipilih oleh MPR). Sedangkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDI Perjuangan hanya menjadi Wakil Presiden.

Baca Juga: Indikator Politik Indonesia: Kejaksaan Agung Lembaga Hukum Paling Dipercaya Masyarakat

"Anomali politik ini akibat aksi akrobat politik di MPR yang disebut POROS TENGAH yang dipimpin Ketua MPR, Amien Rais," ujar Penasehat DPP Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Sabar Mangadoe.

"Namun kemudian POROS Tengah ini pula yang melengserkan Presiden Gus Dur, dan kemudian diganti oleh Presiden Megawati," pungkasnya.

Dan selanjutnya, terjadi lagi Anomali Politik dalam Pemilu 2004, dimana Presiden/Wakil Presiden pertama kali dipilih secara langsung.

Baca Juga: 23 Orang Tewas Saat Erupsi, Polisi Duga Ada Pelanggaran Pendakian Gunung Marapi

Capres Megawati kalah, menanglah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai 2 periode (2004-2014).

Barulah pada akhirnya melalui Pilpres 2014, PDI Perjuangan berhasil menempatkan Presiden Jokowi 2 Periode (2014-2024).

Namun dalam Pilpres 2024 saat ini, kembali terjadi anomali politik. Terus-menerus terjadi Anomali Politik, proses politik yang tidak normal.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x