Presiden Jokowi Kecam Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Hina Islam

- 31 Oktober 2020, 20:42 WIB
Presiden Jokowi (Joko Widodo) didampingi Wapres Ma'ruf Amin, Menko Polhukam, Menlu dan Menteri Agama serta tokoh-tokoh agama menyampaikan kecaman terhadap Presiden Macron.
Presiden Jokowi (Joko Widodo) didampingi Wapres Ma'ruf Amin, Menko Polhukam, Menlu dan Menteri Agama serta tokoh-tokoh agama menyampaikan kecaman terhadap Presiden Macron. /Foto: Rusman - BPMI Setpres/

PORTAL LEBAK - Kecaman terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina umat Islam, terus berdatangan dari pemimpin dunia.

Tak kurang Presiden Jokowi (Joko Widodo) pun menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Macron. 

Tak hanya kecaman, di seluruh dunia terutama negara-negara yang banyak warganya memeluk Islam, muncul ajakan untuk memboikot produk asal Prancis.

Baca Juga: Waduh, Lelaki Ini Selonjor Santai di Bangku Commuter Line

Kecaman Presiden Jokowi disampaikan pada Sabtu, 31 Oktober 2020 siang di Istana Merdeka, Jakarta.

Hadir bersamanya, tokoh agama-agama di Indonesia yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).

Kemudian, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).

Baca Juga: Khawatir Jadi Dinasti dan Oligarki Baru, Moratorium Pemekaran DOB di Lebak dan Pandeglang Didukung

Presiden Jokowi juga didampingi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Agama Fachrul Razi.

"Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," kata Presiden Jokowi, di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu.

"Yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi COVID-19," kata Presiden Jokowi dikutip Portallebak.com dari Antara.

Baca Juga: Lowongan Kerja Tim Konten Kreatif Akun Medsos Kemenkominfo

Presiden Jokowi menilai bahwa kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan.

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hukum dengan agama apa pun," ujar Presiden Jokowi.

Selain mengecam pernyataan Macron, Indonesia pun mengecam kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Jadi Dibuka? Simak Kata Admin Medsos Resmi Prakerja

"Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa," ujar Presiden.

Sebagaimana diberitakan, pada Kamis, 29 Oktober 2020, penyerang bersenjata pisau menewaskan dua orang dan melukai sejumlah orang lainnya di satu gereja di Kota Nice, Prancis.

Sebelumnya, guru Sejarah dan Geografi Samuel Paty (47) pada 16 Oktober 2020 di Eragny dipenggal oleh pendatang dari Chechnya, Abdoullakh Abouyezidovitch (18), karena Paty menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Ini Keputusan Lengkap Congres Pemoeda II 27-28 Oktober 1928, Mengandung Teks Sumpah Pemuda

Namun Presiden Emmanuel Macron berpendapat bahwa Paty hanya mengajarkan kebebasan berekspresi dan berpendapat pada para siswanya.

Emmanuel Macron juga mengeluarkan kata-kata soal Islam yang menyinggung umat Muslim.

Baca Juga: Terekam Sesama Wisatawan, Perahu Angkut 28 Orang Terguling di Danau Cikoncang Lebak, 3 Tewas

Macron menyebut "Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini, di seluruh dunia".

Menurut Macron, pemenggalan guru sejarah tersebut merupakan serangan teroris Islam. Macron juga menuduh Muslim bersikap separatis. ***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x