Spesifikasi mobil Formula E ini diungkapkan Kesit, memakai baterai lithium Polymere, dengan seat belt menggunakan safety 6.0
"Selanjutnya untuk suspensi kita menggunakan independen. Setiap roda suspensinya bisa independen sendiri," papar Kesit.
Baca Juga: Unjuk Rasa Mahasiswa 11 April 2022: Ini Skenario Pengalihan Jalan
Para mahasiswa UNY berkeinginan melakukan kontribusi lebih, dalam teknologi kendaraan berbasis listrik.
Pasalnya pengayaan kendaraan listrik, saat ini sekaligus menjadi fokus pemerintah untuk menghadapi transisi energi di masa depan.
Kesit menilai, transisi energi di tanah air harus didukung agar mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih di Indonesia.
Baca Juga: Harga BBM Jenis Pertamax ala Pertamina Mahal, Ini Perbandingan dengan Harga BBM di Luar Negeri
"Latar belakang diciptakannya mobil ini (Formula E), karena semakin majunya zaman kita harus melakukan transisi energi," nilai Kesit.
Kesit menyatakan para mahasiswa UNY dan timnya, sudah terlibat dalam penciptaan mobil listrik dan ingin terus mengembangkannya.
Sejak tahun 2019 UNY, menurut Kesit, telah mengirim tim ke Korea Selatan untuk mengikuti kompetisi yang sama di bidang mobil listrik.