Startup Jepang: Ayo Tukar Supercar Anda dengan Hoverbike Seharga $680.000 atau Rp9,6 Miliar

- 26 Oktober 2021, 23:17 WIB
Startup Jepang A.L.I. Hoverbike "XTurismo Limited Edition" dari Teknologi saat demonstrasi di Fuji Speedway, Jepang, (25/10/2021).
Startup Jepang A.L.I. Hoverbike "XTurismo Limited Edition" dari Teknologi saat demonstrasi di Fuji Speedway, Jepang, (25/10/2021). /Foto: via REUTERS/A.L.I. TECHNOLOGIES/

PORTAL LEBAK - Sebuah startup Jepang membujuk para konsumen kaya, untuk menukar supercar mereka dengan hoverbike seharga 77,7 juta yen ($ 680.000) atau Rp9,6 miliar.

Startup Jepang yang dipimpin oleh pemain sepak bola, Keisuke Honda, mulai menjual hoverbike, pada hari Selasa, 26 Oktober 2021.

Hoverbike berjulukan "XTurismo Limited Edition" merupakan startup drone yang berbasis di Tokyo, dengan teknologi A.L.I.

Baca Juga: Menhan Lloyd Austin Akui Operasi Militer Terakhir Tentara AS Dengan Drone Bunuh Warga Sipil

Alat ini dilengkapi mesin konvensional, empat motor bertenaga baterai dan dijanjikan mampu terbang 40 menit, dengan kecepatan hingga 100 km/jam.

"Saat ini pilihannya adalah bergerak di darat atau dalam skala besar di angkasa. Kami berharap dapat menawarkan metode pergerakan baru," papar Chief Executive Daisuke Katano, kepada Reuters yang dilansir PortalLebak.com.

Hoverbike hitam dan merah ditunggangi pengendara, seperti sepeda motor di atas baling-baling. Mesin bertumpu pada selip pendaratan, saat stasioner.

Baca Juga: Amerika Serikat Memulai Penarikan Pasukan dari Kabul, Serang ISIS Lewat Serangan Drone

Startup, yang didukung industrai kelas berat, Mitsubishi Electric dan Kyocera, mendemonstrasikan sepeda udara itu.

Sang penguji melakukan penerbangan pendek beberapa meter dari tanah, di trek balap, dekat Gunung Fuji, Jepang.

Katano menyatakan dalam waktu dekat penggunaannya akan terbatas pada lokasi-lokasi tersebut.

Baca Juga: Perjalanan Kereta Commuter Line Sempat Terhambat, Seorang Pengendara Motor Tergilas

Sejauh ini pembeli hoverbike tidak akan diizinkan untuk terbang di atas jalan raya Jepang, yang super padat.

Namun sepeda terbang itu, dapat digunakan oleh tim penyelamat untuk menjangkau lokasi yang sulit diakses.

Peraturan ketat di Jepang, didorong oleh masalah keamanan, telah menghambat pertumbuhan sektor-sektor seperti perjalanan alternatif.

Baca Juga: Polisi Bekuk Otak Pembuat Situs Judi Online, Tayangkan Adegan Seks Streaming

"Perubahan aturan yang tertunda, dapat diperkirakan mampu memperluas aplikasi potensial sepeda terbang," kata Katano.

Pendanaan mengalir ke perusahaan rintisan dari Joby Aviation yang berbasis di California hingga AIR Israel.

Mereka berjanji mengantarkan era transportasi udara pribadi, dari jetpack hingga taksi terbang.

Baca Juga: Aksi 1500 Personil Tim Tempur Raider 100 PS Dalam Latihan Penyerbuan Disaksikan Langsung Dankodiklat TNI AD

Sukses komersial untuk A.L.I. Technologies, yang pemasoknya termasuk pembuat mesin Kawasaki Heavy, akan membantu memperkuat keunggulan industri Jepang.

Ini di tengah persaingan dan pergeseran generasi, menuju teknologi baru seperti kendaraan otonom dan listrik.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x