Pemerintah Turki Buka Kembali Akses ke Twitter Setelah Pemblokiran Berjam-jam, Sayan: Tindak Cepat Akun Palsu

- 10 Februari 2023, 02:22 WIB
Elon Musk: Twitter Sedikan Paket Berlangganan Bebas Iklan
Elon Musk: Twitter Sedikan Paket Berlangganan Bebas Iklan /Karawangpost/Brett Jordan

"Tuntutan kami jelas, kerja sama yang kuat terhadap disinformasi dan laporan palsu," kata Sayan di laman Twitter pribadinya.

Sayan juga meminta Twitter supaya dengan cepat menindak tegas akun-akun penyebar berita palsu dan menghapus konten-konten hoaks dari platform mereka.

Baca Juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Memuji Menguatkan Tentara Jelang Pamer Senjata Terbaru

"Tindakan cepat terhadap akun palsu dan ... tindakan terhadap konten yang dapat merusak ketertiban dan keamanan publik," sambung Sayan.

Pihak keamanan Turki tahan 18 orang terkait konten provokasi di Twitter

Sebelum pemblokiran terjadi, otoritas keamanan Turki telah menahan 18 belas orang yang dianggap bertanggung jawab atas pembuatan serta penyebaran konten disinformasi soal gempa.

Baca Juga: China Tolak Telepon dari Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Usai Penembakan Balon 'Mata-mata'

Mereka juga dianggap telah melakukan provokasi melalui platform Twitter dengan mengkritik mengenai lambatnya respon pemerintah Turki pasca bencana gempa bumi.

Pemblokiran akses ke Twitter pertama kali diketahui terjadi pada hari Rabu, 8 Februari 2023, ketika sejumlah masyarakat tidak bisa mengakses domain situs tanpa VPN.

Pemerintah Turki memang secara teratur membatasi akses Twitter setelah terjadi bencana gempa. Hal ini juga dilakukan pada insiden serangan bom beberapa waktu lalu sebagai cara melawan disinformasi.

Halaman:

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x