Baca Juga: Wow! Generasi Milenial Menjadi Investor Pasar Modal Terbanyak Dalam Tiga Tahun Terakhir
Pada Januari 2021, secara kuantitatif, nilai ekspor ke beberapa kawasan potensial kerja sama tumbuh cukup tinggi. Ekspor ke Afrika Selatan tumbuh 138,15 persen perbandingan dari tahun ke tahun atau year on year (yoy) dan Afrika Timur
tumbuh 57,7 persen (yoy).
Selain itu, ekspor ke beberapa kawasan yang sudah memiliki perjanjian kerja sama perdagangan juga tumbuh cukup baik. Untuk kawasan Asia Tenggara pertumbuhannya 10,86 persen (yoy), sementara Australia tumbuh 22,77 persen (yoy).
Kemendag berencana menyelesaikan target-target perjanjian perdagangan secepat mungkin. Tahun 2021, ditargetkan 12 perjanjian perdagangan baru termasuk perundingan Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang saat ini memasuki perundingan putaran ke-10.
Baca Juga: Aksi Nekat Bunuh Diri Seorang Pasien Covid-19 Berhasil Digagalkan Oleh Dua Prajurit Paskhas TNI AU
Baca Juga: Presiden Jokowi: Tanggul Citarum Jebol, Perbaikan Harus Selesai Dua Hari
Wamendag juga menjelaskan, insentif lain sebagai kontribusi perjanjian perdagangan bagi ekonomi Indonesia yaitu meningkatnya investasi di berbagai sektor.
“Meluasnya pasar dan makin mudahnya produk-produk alternatif untuk dipasarkan juga akan meningkatkan minat investor dalam berbagai skala, baik investasi dalam negeri maupun luar negeri. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi meningkat seiring dengan penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.***