Penjualan Mobil Listrik (EV) China di Bulan April Melemah Karena Gangguan Covid

- 6 Mei 2022, 20:00 WIB
Mobil listrik NIO EP9 dipajang di tokonya di Beijing, China, 20 Agustus 2020.
Mobil listrik NIO EP9 dipajang di tokonya di Beijing, China, 20 Agustus 2020. /Foto: REUTERS/TINGSHU WANG/

PORTAL LEBAK - Tiga pembuat mobil listrik atau electronic vehicle (EV) paling terkemuka di China mencatat penurunan tajam dalam penjualan April 2022.

Ini terjadi setelah langkah-langkah ketat untuk memerangi Covid-19 sehingga mengganggu produksi dan pengiriman.

Kondisi ini akhirnya meredam salah satu pasar kendaraan mobil listrik dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Baca Juga: Renault dan Nissan Akan Kerja Sama Menggarap Mobil Listrik Rp373 Triliun

Xpeng Inc, NIO Inc, dan Li Auto Inc masing-masing jatuh 41,6 persen, 49 persen, dan 62 persen di bulan April 2022.

Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, angka ini jauh dibandingkan penjualan bulan Maret 2022, ungkap data oleh perusahaan tersebut, minggu ini.

Li Auto mengatakan manufakturnya mendapat pukulan besar pada April, karena 80 persen pemasok suku cadangnya berada di Shanghai dan sekitarnya.

Baca Juga: Mahalnya Biaya Baterai, Gagal Meningkatkan Penjualan Kendaraan Listrik

Adanya kenaikan paparan Covid-19 mengakibatkan gangguan rantai pasokan, logistik, dan produksi.

NIO mengatakan telah menghentikan produksi di pabriknya di Hefei pada 9 April 2022, karena gangguan rantai pasokan.

Xpeng bernasib lebih baik daripada para pesaingnya karena pabriknya berada di provinsi selatan China, Guangdong, di mana situasi Covid stabil dan pembatasan lebih ringan daripada di Shanghai dan Jilin.

Baca Juga: Putri Presiden AS Joe Biden Batal ke Eropa Setelah Kontak dengan Orang yang positif Covid

Tetapi Kepala Eksekutif Xpeng He Xiaopeng memperingatkan bulan lalu bahwa pembuat mobil di seluruh negeri China mungkin harus menangguhkan produksi.

Ini jika pemasok sparepart di Shanghai dan sekitarnya tidak dapat melanjutkan pekerjaan.

Pemerintah China telah mengatakan sedang mencoba untuk memecahkan kemacetan transportasi.

Baca Juga: Arus Balik Lebaran 2022: One Way Diberlakukan Dari Semarang ke Jakarta, Ini Alternatif Rute Perjalanan Bagi An

Otoritas Shanghai telah menyusun daftar hampir 2.000 perusahaan, termasuk Tesla Inc dan SAIC Motor Corp Inc.

Mereka memiliki prioritas melanjutkan produksi di bawah manajemen "loop tertutup" di mana para pekerja ditempatkan di lokasi pabrik.

Namun, output dari perusahaan di daftar Shanghai tetap rendah karena kekurangan pekerja, kata Chen Yudong, presiden pemasok mobil Bosch China.

Baca Juga: Suasana Libur Lebaran 2022 Banjir Landa Bangka Selatan, Warga Diminta BNPB Waspada Banjir Susulan

Toyota Motor Corp akan merilis data penjualan April dari China pada hari Senin, sementara penjualan Tesla di China akan diungkapkan minggu depan melalui data asosiasi industri.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x