Perang Rusia Ukraina Picu Kenaikan Inflasi, Sri Mulyani Sebut Dunia Berencana Menaikan Suku Bunga

- 24 Mei 2022, 12:21 WIB
Jika inflasi meningkat, maka krisis ekonomi ancam Indonesia
Jika inflasi meningkat, maka krisis ekonomi ancam Indonesia /Image by Markus Winkler from Pixabay

Perang Rusia Ukraina telah menimbulkan spillover effect kepada negara-negara yang bergantung pada kedua negara yang berperang tersebut, seperti contohnya kenaikan barang-barang pangan hingga energi.

Lebih parahnya lagi perang tersebut telah membuat supply disruption atau gangguan pasokan yang memicu inflasi karena stok atau suplai berkurang.

Baca Juga: Tiga Unsur Pemegang Polis Komitmen Kawal Kinerja BPA AJB Bumiputera 1912 yang Baru Terbentuk

Menurut Sri Mulyani, perang yang terjadi pertama kali pada 24 Februari 2022 itu akan terlihat dampaknya pada kuartal kedua (Q2). Untuk negara-negara yang mungkin kurang beruntung telah merasakannya pada Q1.

"Jadi kita lihat pertumbuhan ekonomi di berbagai negara mengalami tekanan, nanti akan terlihat terutama di kuartal kedua. Kita lihat di berbagai negara sekarang ini kuartal satunya sudah mengalami penurunan yang cukup konsisten across region," ungkapnya.

Menkeu menyebut ada beberapa negara yang mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi, Meksiko hanya tumbuh 1,6 persen (year on year/yoy), Taiwan 3,1 persen yoy, Korea 3,1 persen yoy, Singapura 3,4 persen yoy, Amerika Serikat 3,6 persen yoy, dan China 4,8 persen yoy.

Baca Juga: Eskpor Minyak Goreng Dibuka, Ini Syarat dari Presiden Jokowi

Tensi geopolitik yang belum mereda di benua Eropa saat ini seperti yang disebutkan sebelumnya telah membuat lonjakan harga barang komoditas pangan dan energi.

Kenaikan harga barang komoditas berkisar antara 15 persen sampai 126 persen, pada barang komoditas seperti kedelai, gandum, jagung, minyak sawit (CPO), Brent, batu bara, dan gas alam yang mengalami kenaikan tertinggi mencapai 125,8 persen.

"Jadi ini seluruh komoditas yang sangat menentukan daya beli yaitu energi dan pangan. Seluruh dunia tidak terkecuali mengalami imbas dengan kenaikan yang sangat tajam," jelas Menkeu.

Halaman:

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: kemenkeu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x