Menteri perdagangan Zulkifli menjelaskan penyebab harga minyak goreng curah di Sulawesi dan Papua bertengger mahal karena terkendala pasokan logistik.
"Ongkos kirim (di Indonesia timur) mahal. Apalagi minyak goreng ini satu galon besar isinya satu ton, ongkosnya mahal," jelas Zulkifli.
Baca Juga: Presiden Jokowi Peringati Hari Bhayangkara Ke-76, Anugerahkan Tanda Kehomatan
Pemerintah menurut mendag berkomitmen agar penyelesaian persoalan logistik distribusi minyak goreng di Sulawesi dan Papua akan digarap tuntas.
Ini agar mewujudkan keadilan harga pangan di masyarakat. Sehingga dalam waktu singkat pemerintah berencana mendistribusikan minyak goreng kemasan ke wilayah timur Indonesia.
Tujuannya, agar teratasi kendala pasokan logistik meski diketahui, distribusi minyak goreng kemasan lebih mudah.
Baca Juga: Ikatan Cinta 5 Juli 2022: Ammar Katakan 'Bantu' Andin, Apa Maksudnya
"Minyak goreng Rp14 ribu akan kami kemas dalam kemasan sederhana. Mungkin lebih murah dan lebih mudah, sehingga nanti tempat-tempat yang jauh seperti Sulawesi dan Papua bisa lebih murah dari rata-rata Rp20 ribu per liter," ungkap Mendag Zulkifli.
Di sisi berbeda, BUMN perdagangan dan logistik PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) mengungkapkan siap, membantu pemerintah dalam penyediaan minyak goreng murah.
Untuk pasokan di Jakarta, PPI menempatkan sembilan tempat penjualan minyak goreng curah rakyat dengan pasokan berjumlah 2.000 liter di setiap tempat penjualan itu.