PORTAL LEBAK - Upaya PT Perusahaan Listrik Negara Persero atau PT PLN (Persero) melakukan transisi energi yang ramah lingkungan terus dilakukan perusahaan plat merah tersebut.
Salah satunya adalah dengan mengeluarkan pembangkit listrik tenaga batu bara proyeksi 13 gigawatt dari rencana semula PT PLN dalam Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL).
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan kebijakan mengeluarkan gagasan memproduksi listrik 13 gigawatt dari pembangkit listrik tenaga batu bara sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta menjadikan Indonesia pemimpin dalam menghentikan perubahan iklim dunia.
"Sudah ada 13 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara yang kita keluarkan dari fase perencanaan," ujar Darmawan usai pembukaan PLN Nusantara Power Connect 2023, seperti dilansir PortalLebak.com dari ANTARA, 11 September 2023.
Darmawan menambahkan pihaknya juga telah membatalkan kontrak 1,3 gigawatt Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dibuat dengan PLN di tahun 2020.
"Kemudian juga tiga tahun lalu ada 1,3 gigawatt PLTU batu bara yang sudah berkontrak dengan PLN berhasil dibatalkan," ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Rugi 7 miliar Dolar Amerika Akibat Penerapan EUDR
Dari 13 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara yang dikeluarkan dari RUPTL, Darmawan mengklaim bahwa selama 25 tahun PLN telah mengurangi emisi gas rumah kaca setara 1,8 miliar ton CO2.