PGN Saka sendiri memiliki fasilitas produksi di laut (offshore) dan di darat (onshore) yang tergantung alirannya.
"Aliran migas terus mengalir dari laut ke fasilitas produksi di darat. Selain migas, kami juga berproduksi hilir dengan memproduksi LPG berkapasitas 150 ton per hari," ujar Sristoyo Handko, Manajer Pabrik OPF Saka Indonesia Panka Limited (SIPL).
"Hal ini berkontribusi terhadap upaya pemerintah untuk mengurangi impor LPG,” tambahnya.
SKK Migas dan PGN Saka tidak hanya akan menjelaskan fasilitas produksi migas saja, namun juga program bina lingkungan wilayah kerja migas berdasarkan konsep “Life in Harmony” yaitu komunitas SKK Migas dan PGN Saka program pengembangan juga dijelaskan.***