PORTAL LEBAK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas kerja sama yang dilakukan selama pandemi Covid-19 bersama Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Presiden Jokowi menekankan penguatan kerja sama Indonesia-Amerika Serikat dalam pertemuan bilateral keduanya, yang berlangsung di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, Senin awal pekan ini.
Kerja sama di bidang kesehatan selama pandemi sangat diapresiasi; mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose-sharing, ventilator, obat-obatan teurapeutik, hingga alat kesehatan lainnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beberkan Komitmen Indonesia Tangani Perubahan Iklim di COP26
Berikut poin-poin yang dibahas Presiden Jokowi dan Joe Biden:
1. Indonesia tertarik menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan Indonesia.
2. Presiden Jokowi menilai kerja sama ekonomi harus diperkuat, khususnya dalam pengembangan ekonomi hijau.
Kepala negara menilai, Indonesia dapat menjadi mitra kerja sama ekonomi yang handal bagi Amerika Serikat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Telah Tiba di Roma Italia, Kunjungi 3 Negara dengan Garuda Indonesia
3. Soal perubahan iklim, Presiden menekankan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.
Indonesia sudah menghasilkan langkah baik dengan menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan serta tingkat kebakaran hutan di titik paling rendah dalam 20 tahun terakhir.
“Saya akan restorasi hutan bakau sebesar 600 ribu hektare, tiga tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia,” papar Presiden Jokowi.
Baca Juga: Gian Piero Gasperini menertawakan 'masalah Cristiano Ronaldo' di Manchester United
Di sektor energi, Presiden telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau.
Selanjutnya Presiden Jokowi merangkul AS untuk berinvestasi di energi baru dan terbarukan, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium.
“Saya harapkan dukungan Amerika Serika lewat investasi untuk mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon,” katanya.
Baca Juga: Polisi Sita 16 Senjata Api Rakitan di Sarolangun Jambi Pascakonflik Warga dan Perusahaan Perkebunan
Tentang presidensi G20 Indonesia, Presiden Jokowi menghargai dukungan negara paman Sam itu, atas presidensi Indonesia.
Presidensi Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Inklusivitas diharapkan jadi kunci presidensi Indonesia tahun depan.
Di masa presidensi, dilansir PortalLebak.com dari setkab.go.id, Indonesia akan mendorong kerja sama nyata di beberapa sektor utama.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beberkan Komitmen Indonesia Tangani Perubahan Iklim di COP26
Seperti memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan, mendorong investasi dan alih teknologi rendah karbon yang terjangkau.
Sekaligus pengembangan keuangan inklusif khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perempuan, dan kelompok rentan.
“Kita harus menjadikan G20 relevan tidak saja bagi anggotanya, tapi juga bagi dunia terutama di negara berkembang,” kata kepala negara.
Baca Juga: Ini Yang Gibran Rakabuming Raka Lakukan Saat Kumpulkan Juru Parkir di Solo
Selain itu, kedua presiden juga menggelar tukar pikiran tentang berbagai isu internasional, antara lain demokrasi, Myanmar dan Afghanistan.
Pertemuan Presiden Jokowi dan Joe Biden, ini gelar dengan sangat hangat dan bersahabat, berlangsung selama satu jam.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral itu yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Wanita Hamil 9 Bulan Datang Ke Polres Batu Bara Karena Ngidam Naik Mobil Polisi
Termasuk, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri BUMN Erick Thohir.***