"Kami memahami bahwa para teroris (Rusia) sedang merencanakan serangan baru. Kami mengetahui fakta ini," kata Zelenskiy dalam pidato videonya pada Minggu malam.
"Dan selama mereka (Rusia) memiliki misil, sayangnya, mereka tidak akan tenang (untuk terus menyerang)," jelas Zelenskiy.
Kyiv mengatakan serangan itu, yang diakui Rusia menargetkan infrastruktur Ukraina, dimaksudkan untuk menyakiti warga sipil, menjadikan mereka sebagai kejahatan perang.
Baca Juga: Serangan Rudal Rusia Tewaskan Enam Orang di Mykolaiv Ukraina
Moskow menyangkal niatnya untuk menyakiti warga sipil, tetapi pekan lalu mengungkapkan penderitaan mereka tidak akan berakhir kecuali Ukraina menuruti tuntutan Rusia, tanpa menjelaskannya.
Di Kyiv, salju turun dan suhu mencapai titik beku pada Minggu, ketika jutaan orang di dan sekitar ibu kota Ukraina berjuang mengatasi gangguan pasokan listrik dan pemanas sentral yang disebabkan oleh gelombang serangan udara Rusia.
Otoritas kota mengatakan para pekerja hampir menyelesaikan pemulihan listrik, air, dan panas, tetapi tingkat konsumsi yang tinggi membuat beberapa pemadaman listrik diberlakukan.
Baca Juga: Puan Maharani: Calon Panglima TNI, Pengganti Jenderal Andika Yakni Laksamana Yudo Margono
Di garis depan, musim dingin yang menjulang membawa fase baru konflik dengan perang parit yang intens di sepanjang posisi yang dijaga ketat, setelah beberapa bulan Rusia mundur.
Dengan mundurnya pasukan Rusia di timur laut dan mundur melintasi Sungai Dnipro di selatan, garis depan di darat hanya sekitar setengah dari panjangnya beberapa bulan yang lalu.