Meski demikian, kementerian luar negeri China menyebut pembatasan masuk perjalanan yang diberlakukan oleh beberapa negara sebagai "tidak masuk akal", dengan mengatakan mereka "tidak memiliki dasar ilmiah".
"Kami bersedia meningkatkan komunikasi dengan dunia," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Mao Ning kepada wartawan di Beijing.
Baca Juga: Tiga Pasien Covid-19 Dirawat di RSUD Adjidarmo Lebak
China Tolak Statemen Luar
"Tapi kami dengan tegas menentang upaya untuk memanipulasi langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi untuk tujuan politik," ujarnya dilansir PortalLebak.com dari Reuters.
WHO telah mendesak pejabat kesehatan China untuk secara teratur membagikan informasi spesifik dan real-time tentang wabah tersebut.
Seorang pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih tidak mau mengomentari pertemuan hari Selasa, tetapi menggemakan seruan WHO untuk informasi lebih lanjut.
Baca Juga: BPJPH Kementerian Agama: Belum Punya Sertifikat, Mixue Jangan Gunakan Logo Halal
"Pakar dan pejabat kesehatan masyarakat, termasuk di Amerika Serikat, telah menjelaskan bahwa penting bagi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berbagi data urutan genomik epidemiologis dan virus yang lebih memadai dan transparan," kata pejabat itu.
"Ini untuk kepentingan RRC dan komunitas internasional dan sangat penting untuk mengidentifikasi setiap varian potensial," tambahnya.