Baca Juga: Pasukan Ukraina di Garis Depan Bakhmut, Tuntut Senjata Lebih Banyak Saat Pertemuan Negara Adi Daya
Territory berbahasa Rusia sebagian besar pecah dari kontrol Moldova pada tahun 1990, setahun sebelum runtuhnya Uni Soviet.
"Kami memperingatkan Amerika Serikat, negara-negara anggota NATO dan bangsa Ukraina mereka agar tidak mengambil langkah sembrono lainnya," ucap kementerian luar negeri Rusia.
"Tindakan apa pun yang mengancam keamanan mereka akan dianggap di bawah hukum internasional sebagai serangan terhadap Federasi Rusia," ujarnya.
Baca Juga: Ini Penampakan Pasukan Ukraina yang Dihujani Rudal, Rusia Incar Kuasai Bakhmut pada April 2023
Seperti diketahui, ada sekitar 1.700 tentara Rusia di Transdniestria, yang memiliki populasi sekitar 440.000.
Presiden Ukraina Zelenskiy mengatakan pada konferensi pers bahwa Rusia terlibat dalam provokasi yang konstan.
"Mereka dengan jelas memahami bahwa kami menghormati integritas teritorial Moldova dan kami percaya wilayah Transdniestria adalah wilayah negara independen Moldova," katanya.
Kementerian Pertahanan Moldova telah menolak klaim Rusia tentang penumpukan pasukan Ukraina.