PORTAL LEBAK - Satuan Lalu lintas Polres Lebak, Polda Banten menertibkan dan melakukan penindakan pengendara odong-odong yang masih beroperasi di jalan raya.
Kasat lantas beserta jajaran Polres Kabupaten Lebak, menilai, odong-odong atau kereta wisata hanya dapat digunakan untuk kegiatan di area wisata.
Selain itu, odong-odong dapat beroperasi di area yang sudah di berlakukan dan tidak diperbolehkan beroperasi di jalan raya.
Baca Juga: Bawa Ratusan Obat Daftar G Pemuda di Cijoro Rangkasbitung ini Diamankan Polres Lebak
Karena setiap kendaraan yang beroperasi di jalan raya telah diatur dan ditetapkan melalui aturan perundangan yang berlaku.
Seperti dilansir PortalLebak.com dari akun Instagram @polres_lebak, aturan ini merujuk kepada Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan Raya.
Aturan ini dimuat dalam pasal 288 (1), pasal 277, pasal 278, pasal 285 (2), pasal 209 Tentang Standar Fisik Administrasi Kendaraan dan Ijin Trayek.
Baca Juga: Korban Meninggal Dunia dalam Kecelakaan di Leuwidamar, Satlantas Polres Lebak Jelaskan Kronologinya
Kapolres Lebak, Polda Banten AKBP Wiwin Setiawan, melalui Sat Lantas Polres Lebak AKP Kresna Ajie Perkasa mengungkapkan aturan ini.
"Iya, hari ini kita melakukan penindakan tegas kepada pengemudi odong-odong yang masih beroperasi di jalan raya", ujar AKP Kresna, Jumat 15 Juli 2022.
Seperti diketahui, odong-odong merupakan jenis moda transportasi kereta wisata yang sering kita jumpai di wahana atau tempat rekreasi keluarga.
Baca Juga: Seorang Netizen Beberkan Bukti Jimin BTS Beli Followers Instagram dan Spotify Demi Popularitas
Kereta wisata atau lebih akrab disebut dengan odong-odong ini, menjadi salah satu alternatif liburan masyarakat di Indonesia.***