Pos Komando Deteksi Dini Cegah Penyakit Diabetes Didirikin Dinas Kesehatan Lebak

- 15 Juni 2022, 07:13 WIB
Warga memeriksakan kadar gula darah di pos komando Diabetes Melitus Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, di Alun-alun Multatuli, Rangkasbitung, Banten.
Warga memeriksakan kadar gula darah di pos komando Diabetes Melitus Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, di Alun-alun Multatuli, Rangkasbitung, Banten. /Foto: Antara/Mansyur Suryana/

PORTAL LEBAK - Pos komando (posko) bagi masyarakat untuk mencegah penyakit diabetes melitus (DM) didirikian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Pos komando ini, untuk melayanan pelayanan deteksi dini penyakit diabetes dan telah berdiri, di Alun-alun Multatuli, Kota Rangkasbitung, Lebak.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak sangat berharap masyarakat bisa memeriksa dan melakukan cek darah dan penyakit diabetes, di posko usai berolahraga.

Baca Juga: Warga Terdampak Pergeseran Tanah di Lebak Mendapat Bantuan

"Kita menghargai masyarakat yang lakukan pemeriksaan cek darah setelah berolahraga agar mengetahui kadar gula darah (glukosa) dan kolesterol," ujar petugas Dinkes Kabupaten Lebak, Elawati, Selasa 14 Juni 2022.

Pelayanan posko cegah dini diabetes ini dibuka untuk menaikkan derajat kesehatan masyarakat, seiring kebijakan program "Lebak Sehat".

Posko pencegahan dini diabetes ini dinilai penting, karena penyakit progresif tersebut merupakan hal yang cukup berbahaya jika terlambat dideteksi.

Baca Juga: Catat: DPUPR Lebak Lakukan Pengalihan Jalan untuk Perbaiki Jembatan Ciselaraja dan Longsor di Jalan Tanjakan T

Menurut Elawati, penyakit diabetes melitus menyerang berbagai tingkat sosial masyarakat dan dikategorikan jenis penyakit metabolisme yang tidak bisa disembuhkan.

Tapi diabetes bisa dikendalikan melalui kontrol kadar gula darah, agar dapat memperpanjang masa hidup dan memperbaiki kualitas hidup penderita penyakit itu.

"Kami meminta masyarakat agar bisa mendatangi posko pelayanan deteksi dini diabetes, usai berolahraga di alun-alun," harap Elawati.

Baca Juga: Judi Togel Marak di Lebak, Sat Reskrim Polres Lebak Bekuk Pelaku Beserta Barang Bukti

Posko pelayanan deteksi dini diabetes, mulai banyak dikunjungi masyarakat Lebak, terlebih pada hari Minggu.

Kunjungan warga dapat mencapai jumlah 80-100 orang. Para pengunjung yang memeriksakan cek darah diabetes dan kolesterol hanya dikenakan biaya Rp15 ribu.

Jika hasil pemeriksaan atau cek darah ternyata cukup tinggi, baik kolesterol serta gula darahnya, petugas dinkes Lebak menyarankan agar segera ke Puskesmas atau rumah sakit.

Baca Juga: Penantian Selama 15 Tahun, Akhirnya Timnas Indonesia Kembali Tampil di Piala Asia Usai Kalahkan Nepal 7-0

Hal ini disarankan petugas, agar anggota masyarakat tersebut, dapat memeriksakan lebih lanjut dan mengobati penyakit diabetes yang dideritanya.

Pengobatan penyakit kencing manis (diabetes melitus) di tahap ringan, dinilai lebih efektif melaui pengubahan pola hidup agar menjadi lebih sehat.

"Kami minta penderita diabetes tahap ringan bisa mengubah pola hidup sehat melaui olahraga dan mengatur pola makan," ungkapnya.

Baca Juga: Siswa Kelas 3 SMA Bantah Berniat Membunuh Usai Menikam Gurunya dengan Pisau di Sekolah

Elawati menyatakan penyebab penyakit diabetes karena budaya hidup tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan instan, mengandung kolesterol tinggi dan merokok aktif.

Masyarakat menurutnya, harus membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan makanan yang bergizi dan berolahraga rutin agar mencegah penyakit diabetes yang tidak menular.

Diabetes adalah salah satu penyakit yang banyak diderita orang dan dapan menjadi ancaman serius dan fatal bagi si penderita.

Baca Juga: Pemasangan Girder Kereta Cepat di Pondok Gede Terlalu Pendek, Netizen: Auto Nunduk

Jika si pasien dapat menderita bermacam-macam komplikasi, karena diabetes dapat menyebabkan stroke, impoten, penyakit jantung, hingga kematian.

Seperti diketahui, pengobatan kesembuhan diabetes secara menyeluruh sangat sulit, meski bisa menurunkan atau mengontrol kadar gula darah melaui rutin minum obat.

Upaya mendidik pasien diabetes sangat penting dilaksanakan, pasalnya jika tidak memahami penyakit ini, bisa berisiko dan terjadi komplikasi di seluruh pembuluh darah.

Baca Juga: Penelitian Ilmiah Kaitkan Alergi Makanan Dengan Kemungkinan Kecil Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya

Komplikasi, dilansir PortalLebak.com dari Antara, dapat melanda otak, jantung, tungkai, mata, serta ginjal.

"Jadi, usahakan bisa menurunkan kadar gula darah dengan minum obat sesuai resep dokter, sehingga terhindar dari terjadinya komplikasi," papar Elawati.

Di sisi lain, warga Rangkasbitung, Sumiyatun (45), menemukan tujuh bulan lalu, kadar gula darahnya, di atas 300 mg, berdasarkan hasil cek darah.

Baca Juga: Kasus Ade Yasin, KPK Panggil Iwan Setiawan hingga Kabag Keuangan RSUD Leuwiliang ke Gedung Merah Putih

Meski demikian, setelah Sumiyatun rutin memeriksakan diri di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, kadar darahnya telah kembali normal melaui berolahraga, pola makan teratur dan tidak mengonsumsi gula.

"Lega kondisi tubuh saat ini lebih sehat, termasuk jantung dan ginjal saya setelah melakukan pemeriksaan rutin (gula darah) setiap bulan," pungkasnya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x