Tembakau alternatif upaya mengurangi jumlah penderita penyakit akibat rokok

- 17 November 2023, 10:00 WIB
ILUSTRASI produk tembakau alternatif.*
ILUSTRASI produk tembakau alternatif.* /REUTERS/

Para peneliti dan ilmuwan selanjutnya harus memiliki pandangan terbuka terhadap produk tembakau alternatif.

“Selain mencegah misinformasi, sosialisasi produk tembakau alternatif dalam jangka panjang dapat mengatasi tekanan stigma, marginalisasi, kriminalisasi, kesenjangan dan penindasan, dalam upaya melindungi kesehatan dan kebebasan menentukan pilihan pribadi,” ujarnya.

Baca Juga: OJK: Joki Pinjaman Online atau Pinjol Muncul Seiring Peningkatan Penggunaan Pinjaman

Cara Berhenti Merokok
Konstantinos memahami bahwa berhenti merokok secara langsung sulit dilakukan oleh perokok dewasa. Namun produk tembakau alternatif bisa menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang ingin meminimalkan risiko merokok.

“Swedia, negara yang paling banyak memanfaatkan produk tembakau alternatif, kini menjadi satu-satunya negara bebas rokok di dunia. Berkat penggunaan produk ini, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular, kanker paru-paru, dan jenis kanker lainnya lebih rendah di Swedia dibandingkan di negara-negara Uni Eropa lainnya,” kata Konstantinos.

Lebih lanjut, Fernando Bueno, ahli onkologi di Rumah Sakit Pusat Defensa Gómez Ulla, Spanyol, berpendapat bahwa sains dan penelitian ilmiah harus menjadi landasan utama untuk mempopulerkan produk tembakau alternatif bagi perokok dewasa.

Baca Juga: KASN kampanyekan ASN Pilih Netral dalam Pemilu 2024

Kedepannya perokok dewasa, seperti dilansir PortalLebak.com dari Antara, akan mengetahui informasi spesifik tentang kegunaan produk tersebut.

“Informasi tentang produk tembakau alternatif harus didasarkan pada argumen ilmiah dan data klinis, bukan hanya opini dan reaksi emosional. Cara ini merupakan salah satu cara untuk mengedukasi perokok dewasa agar lebih sehat,” pungkas Fernando.

Produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin telah digunakan oleh banyak negara untuk mengurangi angka merokok, termasuk Swedia, Inggris, Selandia Baru, dan Jepang.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah