Bangga Kencana BKKBN Digeber Untuk Turunkan Angka Stunting

- 26 Desember 2023, 21:30 WIB
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo; Peduli Kependudukan Tantangan Nyata ASN di Masa Depan, Seminar Nasional ASN Peduli Kependudukan Kampus IPDN 31 Oktober 2023
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo; Peduli Kependudukan Tantangan Nyata ASN di Masa Depan, Seminar Nasional ASN Peduli Kependudukan Kampus IPDN 31 Oktober 2023 /Jurnal Soreang / Tenang Safari/BKKBN Jabar

PORTAL LEBAK - Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo secara resmi membuka kegiatan peningkatan kapasitas pengelola program Bangga Kencana, bersama mitra kerja dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Sulawesi Barat tahun 2023.

Kegiatan upaya penurunan stunting ini diikuti 300 orang peserta di langsungkan di Phinisi Ballroom Claro Hotel Makassar, Senin 18 Desember 2023, malam.

Dalam sambutannya, kepala BKKBN RI dr. Hasto Wardoyo mengatakan bahwa salah satu upaya yang harus dijalankan untuk menurunkan angka stunting dengan membangun komitmen.

Baca Juga: Jumlah Keluarga Berisiko Stunting Turun Signifikan di 2023, BKKBN Jadi Tuan Rumah Forum Satu Data Keluarga

"Saya menilai komitmen Pj. Gubernur Sulbar sangat bagus serta tinggi. Prof. Zudan menggerakkan PNS nya agar menjadi Bapak Asuh bagi Anak Stunting. Alhasil persoalan stunting bisa diperhatikan oleh semua pihak," kata Hasto Wardoyo

Langkah kedua, menurut Hasto, setiap orang harus diedukasi massif lewat media massa, agar setiap masyarakat faham tentang apa itu stunting, bagaimana cara penanganannya, dan apa bahaya stunting.

"Usaha ketiga, kita harus konvergen, semua pihak harus mengeroyok dan mengarah kepada mengatasi stunting. Misalnya, PKH dari Kementerian Sosial, dibagikan kepada orang tidak mampu sekaligus yang terkena stunting," ucapnya.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Babinsa Koramil 0602 18 Kragilan Kabupaten Serang Sosialisasikan Ke Warga

"Seperti Kementerian PUPR membangun jamban dan rumah tidak layak huni diperbaiki. Hal ini juga berdampak pada penurunan stunting," ujarnya.

Menurut Dr. Hasto ketersediaan makanan bagi masyarakat harus dilakukan. Jangan sampai ada desa rawan pangan sehingga operasi pangan oleh badan pangan nasional harus terus dilakukan untuk memastikan pasokan terjaga.

"Kelima, pendataan harus bagus karena bagaimana mau melakukan treatmen jika data yang dimiliki tidak akurat. Seperti penimbangan bayi harus mencapai 90 persen. Jadi lima hal inilah yang harus kita lakukan," tambahya.

Baca Juga: BMKG Ajak Negara Kawasan Samudera Hindia untuk Tingkatkan Kolaborasi Penanganan Risiko Bencana Tsunami

Selain itu, lanjut Hasto, mental health. Oleh sebab itu, saya katakan bangunlah jiwanya, bangunlah raganya. Jika raga itu sukses, maka jiwanya jangan dilupakan.

"Ada anak-anak sejak lahir pertumbuhan fisiknya bagus dan tidak stunting, tapi jiwanya belum tentu sehat. Dan akhir-akhir ini, mental disorder adalah gangguan jiwa sebenarnya. Hanya saja mental disorder itu gangguan jiwa ringan," ujarnya.

Menurut riset kesehatan dasar Tahun 2013, dari 100 remaja, 6,1 persennya memiliki potensi ODGJ. Saat ini dari 100 orang remaja 9,8 persennya memiliki bakat ODGJ. Berarti trend terjadinya ODGJ terus meningkat.

Baca Juga: Dinkes Kabupaten Bantul Segera Terapkan Protokol Kesehatan Setelah Temuan 8 Kasus Covid-19 Tanpa Gejala

ODGJ tahun 2013 diangka 1,7 per 1000 orang. Sekarang naik menjadi 7 per 1000 orang. Kenaikan ini sangat pesat.

"Bahayanya apa? Pertama, narkotika semakin meningkat dikarenakan semakin banyak orang stres maka semakin banyak pelariannya ke narkotika. Buktinya, saat ini rutan-rutan 60 persen isinya adalah pengguna narkotika. Kedua, perceraian keluarga makin tinggi dikarenakan banyak toxic," tutup Hasto Wardoyo.

Diketahui kegiatan itu di hadiri Wakil Bupati se-Sulbar selaku Ketua TPPS Kabupaten; Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN RI, I Made Yudhistira Dwipayama;

Baca Juga: Jasa Marga Terapkan Kebijakan Lawan Arah alias Contraflow di Tol Cikampek arah Jakarta

Hadir pula Kepala BKKBN Sulsel, Shodiqin; Kepala BKKBN DIY, Andi Ritamariani; Kepala BKKBN Maluku Utara, Nuryamin; Ketua Umum DPP IPeKB Indonesia, Anita Latifah.

Selain itu turut hadir, Sekretaris BKKBN Sulsel, Faizal Fahmi; Sekjend DPP IPeKB Indonesia; Ketua DPD IPeKB Indonesia Sulbar; Ketua DPD IPeKB Indonesia Sulsel; Ketua PJK Sulbar, Hj. Rostiawaty Arhus; Ketua PJK Sulsel, H. Abdullah Kemma dan undangan lainnya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah