PORTAL LEBAK - Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten menargetkan percepatan penurunan prevalensi stunting (kekerdilan) yang membayangi anak-anak usia di bawah lima tahun (balita).
Untuk mencapai target tersebut, Pemkab Lebak menerjunkan ribuan sukarelawan demi mempercepat penurunan angka stunting dalam menuju generasi emas tahun 2045.
Sebanyak 3.206 sukarelawan terdiri dari kader bidan, kader KB, dan tim penggerak PKK, akan bekerja memberikan pelayanan kepada balita penderita stunting dan keluarga berisiko.
Para sukarelawan bertugas melakukan pendataan, pengukuran lengan dan tubuh, juga menyalurkan bantuan makanan pendamping susu.
Selain itu para sukarelawan juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin per bulan agar kehidupan mereka sehat dan tidak terserang penyakit penyerta.
Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, mengapresiasi para sukarelawan yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dengan sukarela melayani tanpa dibayar karena mereka memiliki rasa tanggung jawab untuk mengentaskan risiko gagal tumbuh pada balita.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Baru Kampus Unilam Rangkasbitung Akan Join PKKMB, Ini Dia Materinya
Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, menjelaskan bahwa stunting sangat berdampak terhadap kemajuan bangsa ke depan, bila orang yang positif stunting memiliki keterlambatan berpikir sehingga SDM menjadi kurang berkualitas.